

(© natali_mis – stock.adobe.com)
CHENGDU, Tiongkok — Dari laboratorium hingga meja makan, sebuah penelitian baru memberikan harapan bagi mereka yang berisiko terkena pankreatitis akut. Bahan rahasianya? Vitamin B12nutrisi yang mungkin melakukan lebih dari sekedar menjaga kesehatan darah dan saraf kita.
Pankreatitis akut, peradangan pankreas yang tiba-tiba, adalah kondisi yang menyakitkan dan berpotensi mengancam jiwa yang menyerang ribuan orang setiap tahunnya. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi parah dan seringkali memerlukan rawat inap. Hingga saat ini, pilihan pengobatan masih terbatas, hanya berfokus pada perawatan suportif dibandingkan mengatasi akar penyebab peradangan.
Masukkan vitamin B12, nutrisi yang ditemukan dalam makanan seperti ikan, daging, telur, dan produk susu. Penelitian yang dipimpin oleh para peneliti dari Universitas Sichuan di Tiongkok, menunjukkan bahwa memiliki kadar vitamin B12 yang lebih tinggi dalam darah Anda dapat mengurangi risiko terkena pankreatitis akut. Tapi bagaimana mereka sampai pada kesimpulan ini?
Tim peneliti menggunakan pendekatan cerdas yang disebut pengacakan Mendel. Metode ini memanfaatkan informasi genetik untuk menyimpulkan hubungan sebab akibat antara faktor-faktor seperti kadar vitamin dan penyakit. Dengan menganalisis data dari studi populasi besar, termasuk UK Biobank dan konsorsium FinnGen, para peneliti menemukan bahwa orang dengan varian genetik yang terkait dengan kadar vitamin B12 lebih tinggi memiliki risiko lebih rendah terkena pankreatitis akut.
Para ilmuwan tidak berhenti di situ. Untuk menyelidiki lebih lanjut potensi efek perlindungan vitamin B12, mereka beralih ke model tikus. Mereka menciptakan tikus yang tidak memiliki gen spesifik (CD320) yang penting untuk penyerapan vitamin B12 seluler. Ketika tikus yang kekurangan vitamin B12 diberi zat yang biasanya menyebabkan pankreatitis, mereka mengalami peradangan yang jauh lebih parah dibandingkan tikus normal.


Plotnya semakin tebal ketika para peneliti merawat tikus normal dengan vitamin B12 sebelum atau sesudah menginduksi pankreatitis. Hebatnya, pengobatan vitamin B12 secara signifikan mengurangi kerusakan dan peradangan pankreas. Seolah-olah vitamin B12 telah menyelimuti pankreas, melindunginya dari bahaya.
Jadi, bagaimana vitamin B12 bekerja secara ajaib pada pankreas? Studi tersebut menunjukkan bahwa semuanya bergantung pada energi. Vitamin B12 memainkan peran penting dalam produksi energi sel, membantu menghasilkan molekul yang disebut ATP – mata uang energi sel. Para peneliti menemukan bahwa jaringan pankreas dari tikus yang diobati dengan vitamin B12 memiliki tingkat ATP yang lebih tinggi. Energi ekstra ini dapat membantu sel pankreas menahan stres dan menghindari kerusakan yang menyebabkan pankreatitis akut.
Jika penelitian lebih lanjut mengkonfirmasi temuan ini pada manusia, suplementasi vitamin B12 bisa menjadi cara yang sederhana dan hemat biaya untuk mencegah atau mengobati pankreatitis akut. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi orang-orang yang berisiko tinggi terhadap kondisi tersebut, seperti mereka yang menderita batu empedu atau penggunaan alkohol berat.
Namun, sebelum Anda bergegas ke apotek untuk membeli suplemen vitamin B12, penting untuk diperhatikan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian. Penelitian ini, meski menjanjikan, terutama dilakukan pada tikus, dan uji coba pada manusia diperlukan untuk memastikan efeknya pada manusia. Selain itu, dosis dan waktu suplementasi vitamin B12 yang optimal untuk pencegahan atau pengobatan pankreatitis masih perlu ditentukan.
Namun demikian, penelitian ini membuka jalan baru yang menarik untuk penelitian dan pengobatan pankreatitis.
“Temuan baru yang menarik ini menambah bukti yang berkembang bahwa vitamin B12 dapat mengurangi keparahan pankreatitis akut dengan meningkatkan kadar ATP dalam jaringan pankreas, menawarkan wawasan baru mengenai strategi terapi potensial untuk penyakit ini,” kata penulis senior Prof. Dr. Xianming Mo dari Pusat Keunggulan Pankreatitis Tiongkok Barat dalam sebuah pernyataan. “Studi ini meletakkan dasar yang kuat untuk aplikasi klinis vitamin B12 di masa depan dalam menangani pankreatitis akut.”
Ringkasan Makalah
Metodologi
Para peneliti menggunakan pendekatan dua arah dalam penelitian ini. Pertama, mereka menggunakan pengacakan Mendel, suatu teknik statistik yang menggunakan variasi genetik sebagai eksperimen alami untuk menyelidiki hubungan sebab akibat. Mereka menganalisis data genetik dari studi populasi besar untuk melihat apakah gen yang terkait dengan kadar vitamin B12 yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan risiko pankreatitis akut yang lebih rendah.
Kedua, mereka melakukan percobaan pada tikus. Mereka menciptakan tikus hasil rekayasa genetika yang tidak memiliki gen CD320, yang penting untuk penyerapan vitamin B12, dan membandingkan kerentanan mereka terhadap pankreatitis dengan tikus normal. Mereka juga merawat tikus dengan vitamin B12 sebelum atau sesudah menginduksi pankreatitis untuk melihat apakah vitamin tersebut memiliki efek perlindungan.
Hasil Utama
Analisis pengacakan Mendel menunjukkan bahwa varian genetik yang terkait dengan kadar vitamin B12 yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko pankreatitis akut yang lebih rendah pada manusia. Dalam percobaan pada tikus, tikus yang kekurangan gen CD320 (sehingga kekurangan vitamin B12) mengalami pankreatitis yang lebih parah ketika terkena zat pemicu pankreatitis. Mengobati tikus normal dengan vitamin B12 sebelum atau sesudah menginduksi pankreatitis secara signifikan mengurangi kerusakan dan peradangan pankreas. Para peneliti juga menemukan bahwa pengobatan vitamin B12 meningkatkan kadar ATP di jaringan pankreas.
Keterbatasan Studi
Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah meskipun memberikan bukti kuat pada tikus, temuannya pada manusia didasarkan pada hubungan genetik dan bukan penelitian intervensi langsung. Pendekatan pengacakan Mendel, meskipun ampuh, bergantung pada asumsi tertentu yang mungkin tidak selalu benar. Selain itu, model tikus, meskipun berguna, mungkin tidak meniru pankreatitis manusia secara sempurna. Uji klinis pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini dan menentukan strategi pemberian dosis yang optimal.
Diskusi & Kesimpulan
Studi ini menunjukkan bahwa vitamin B12 dapat memainkan peran protektif terhadap pankreatitis akut, yang berpotensi meningkatkan tingkat energi seluler di jaringan pankreas. Jika dikonfirmasi dalam penelitian pada manusia, hal ini dapat mengarah pada strategi pencegahan dan terapi baru untuk pankreatitis akut. Temuan ini juga menyoroti pentingnya menjaga tingkat vitamin B12 yang cukup, terutama bagi individu yang berisiko tinggi terkena pankreatitis. Namun, para peneliti mengingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian sebelum rekomendasi klinis dapat dibuat.
Pendanaan & Pengungkapan
Penelitian ini didukung oleh berbagai hibah dari lembaga-lembaga Tiongkok, termasuk National Nature Science Foundation of China, Natural Science Foundation of Sichuan Province, dan Post-Doctor Research Project dari Sichuan University. Para penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan.