

(© Feng Yu – stock.adobe.com)
TORONTO, KANADA — Bisakah dokter mendiagnosis penyakit diabetes hanya dengan berbicara dengan pasiennya? Sebuah studi baru menunjukkan hal itu mungkin saja terjadi. Para peneliti di Kanada telah menemukan hubungan yang mengejutkan antara kadar gula darah dan nada suara Anda, yang membuka kemungkinan menarik untuk pemantauan kesehatan non-invasif.
Studi yang diterbitkan di Laporan Ilmiahmenemukan bahwa saat kadar glukosa darah meningkat, frekuensi dasar suara seseorang pun meningkat. Dengan kata lain, nada suaranya menjadi sedikit lebih tinggi. Hubungan ini berlaku tidak hanya bagi penderita diabetes tetapi juga bagi mereka yang kadar gula darahnya normal.
Meskipun perubahannya halus – peningkatan nada sekitar 0,02 Hz untuk setiap kenaikan glukosa darah sebesar 1 mg/dL – perubahannya cukup konsisten untuk dapat dideteksi. Sebagai perbandingan, jika kadar gula darah Anda berubah dari kadar puasa normal 80 mg/dL menjadi 180 mg/dL setelah makan, nada suara Anda mungkin meningkat sekitar 2 Hz. Perubahan itu terlalu kecil untuk diperhatikan oleh telinga manusia, tetapi berpotensi dapat dideteksi oleh analisis audio yang sensitif.
Penemuan ini dapat membuka jalan bagi metode baru yang non-invasif untuk memantau kadar gula darah. Sederhananya, pasien dapat memeriksa glukosa mereka hanya dengan berbicara ke telepon pintar, tanpa perlu tusukan jari atau sensor yang dapat dikenakan. Meskipun teknologi tersebut masih jauh dari kata sempurna, penelitian baru ini mengambil langkah penting ke arah itu.


Sebelumnya, para peneliti dari Klick Labs di Toronto menggunakan kecerdasan buatan untuk memeriksa rekaman suara orang-orang yang mungkin menderita diabetes tipe 2. Pengujian tersebut menemukan bahwa hanya dibutuhkan enam hingga 10 detik audio untuk mendiagnosis masalah gula darah secara akurat.
Studi baru ini melibatkan orang-orang dengan kadar gula darah normal, pradiabetes, dan diabetes tipe 2. Menariknya, hubungan antara nada suara dan glukosa terjadi di semua kelompok ini, meskipun sedikit lebih lemah pada mereka yang menderita diabetes.
Mengapa gula darah memengaruhi suara Anda?
Para peneliti menduga hal itu mungkin ada hubungannya dengan bagaimana glukosa memengaruhi pita suara (biasa disebut pita suara). Kadar gula darah yang lebih tinggi berpotensi menyebabkan perubahan halus pada ketegangan atau hidrasi pita suara, yang menyebabkan peningkatan nada yang diamati.
Ini bukan pertama kalinya para peneliti melihat suara sebagai indikator kesehatan yang potensial. Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara karakteristik suara dan kondisi seperti tekanan darah tinggi dan fungsi paru-paru. Namun, ini adalah salah satu penelitian paling komprehensif tentang bagaimana glukosa darah secara khusus dapat memengaruhi suara.
Tentu saja, banyak faktor yang dapat memengaruhi nada suara, mulai dari emosi hingga waktu. Itulah sebabnya teknologi pemantauan glukosa berbasis suara di masa mendatang kemungkinan perlu dipersonalisasi untuk setiap pengguna.
Meskipun kita masih jauh dari meninggalkan alat pengukur glukosa dan beralih ke analisis suara, penelitian ini membuka kemungkinan baru yang menarik. Ini adalah pengingat bahwa tubuh kita adalah sistem yang kompleks dan saling terhubung – dan terkadang, wawasan kesehatan dapat datang dari tempat yang tak terduga.
“Dengan menetapkan hubungan positif yang signifikan antara kadar glukosa dan frekuensi dasar, studi kami memberikan justifikasi yang kuat untuk penelitian lebih lanjut tentang penggunaan suara untuk memprediksi dan memantau kadar glukosa,” kata Jaycee Kaufman, penulis utama studi dan ilmuwan di Klick Labs, dalam rilis media.
“Meskipun metode pemantauan glukosa saat ini sering kali invasif dan merepotkan, pemantauan glukosa berbasis suara dapat dilakukan semudah berbicara ke telepon pintar, yang dapat mengubah permainan bagi sekitar 463 juta orang di seluruh dunia yang menderita diabetes tipe 2.”
Ringkasan Makalah
Metodologi
Para peneliti melengkapi 505 peserta dengan monitor glukosa berkelanjutan dan meminta mereka merekam sampel suara pendek hingga enam kali sehari selama dua minggu menggunakan aplikasi telepon pintar. Mereka kemudian mencocokkan pembacaan glukosa dengan rekaman suara yang diambil pada waktu yang hampir bersamaan. Hal ini menghasilkan kumpulan data yang sangat mirip dengan pola glukosa keseluruhan yang terlihat dalam data pemantauan berkelanjutan.
Hasil Utama
Analisis menunjukkan hubungan positif yang kecil namun signifikan antara kadar glukosa darah dan nada suara pada individu. Hal ini berlaku pada kelompok non-diabetes, pra-diabetes, dan diabetes. Efeknya sedikit lebih kuat pada mereka yang tidak menderita diabetes. Yang penting, metode pengambilan sampel yang digunakan (mengumpulkan rekaman suara pada waktu tertentu) berhasil menangkap pola glukosa secara keseluruhan yang terlihat dalam pemantauan berkelanjutan.
Keterbatasan Studi
Banyak faktor selain glukosa yang dapat memengaruhi nada suara, termasuk emosi dan waktu. Perubahan nada yang diamati sangat kecil, sehingga memerlukan analisis yang cermat untuk mendeteksinya. Selain itu, penelitian ini tidak secara langsung mengamati perubahan fisik pada pita suara, sehingga mekanisme pasti di balik perubahan nada tersebut masih bersifat teoritis.
Diskusi & Kesimpulan
Para peneliti menyarankan bahwa kadar glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi ringan atau perubahan pada ketegangan pita suara, yang menyebabkan peningkatan nada yang diamati. Namun, mereka menekankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi hal ini. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa penderita diabetes menunjukkan hubungan yang sedikit lebih lemah antara glukosa dan nada suara, mungkin karena komplikasi penyakit yang memengaruhi suara dengan cara lain.
Hal penting yang dapat disimpulkan adalah meskipun penelitian ini menjanjikan, analisis suara saja kemungkinan tidak cukup untuk memprediksi kadar glukosa darah secara akurat. Penelitian selanjutnya dapat menggabungkan analisis suara dengan pengukuran non-invasif lainnya untuk mendapatkan akurasi yang lebih baik. Para peneliti juga menekankan bahwa pemantauan glukosa berbasis suara di masa mendatang kemungkinan perlu dipersonalisasi untuk setiap pengguna.
Pendanaan & Pengungkapan
Studi ini didanai oleh Klick Inc., dan beberapa peneliti merupakan karyawan perusahaan tersebut. Beberapa peneliti juga terdaftar sebagai penemu pada paten yang terkait dengan prediksi kadar glukosa dari analisis suara. Hubungan ini penting untuk dipertimbangkan saat menafsirkan hasil, karena hal ini menunjukkan potensi konflik kepentingan.