

(© Goran – stock.adobe.com)
LONDON — Bagaimana jika mengurangi risiko kanker semudah menambahkan segelas susu ke dalam makanan harian Anda? Sebuah penelitian terhadap lebih dari setengah juta wanita menyimpulkan bahwa produk susu, terutama yang kaya kalsium, dapat membantu melindungi terhadap kanker kolorektal, sementara alkohol dan daging olahan masih menimbulkan risiko yang signifikan. Proyek penelitian besar-besaran ini melacak kebiasaan makan dan kesehatan 542.778 wanita Inggris selama lebih dari 16 tahun, mengidentifikasi makanan dan nutrisi utama yang dapat membantu mencegah salah satu kanker paling umum di dunia.
Kanker kolorektal menunjukkan perbedaan yang mencolok antar wilayah, dengan angka kejadian yang lebih tinggi di negara-negara kaya seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan Jepang, dibandingkan dengan angka yang lebih rendah di sebagian besar Afrika dan Asia Selatan. Namun, ketika orang-orang pindah ke negara-negara dengan angka kejadian yang lebih tinggi, risiko mereka akan mulai menyamai risiko di tempat tinggal baru mereka dalam waktu sekitar satu dekade. Hal ini menunjukkan bahwa faktor gaya hidup, khususnya pola makan, memainkan peran yang sangat penting.
Tim peneliti internasional menganalisis 97 komponen makanan yang berbeda, mulai dari makanan tertentu hingga nutrisi. Selama masa penelitian, 12.251 wanita menderita kanker kolorektal, sehingga para ilmuwan dapat mengidentifikasi pola yang jelas antara kebiasaan makan dan risiko kanker.
Salah satu faktor pelindung terkuat adalah asupan kalsium. Wanita yang mengonsumsi lebih banyak makanan kaya kalsium menunjukkan risiko lebih rendah terkena kanker kolorektal. Manfaatnya tampak konsisten baik kalsium berasal dari produk susu atau sumber lain.


Susu muncul sebagai pemain kuat lainnya dalam pencegahan kanker. Peminum susu secara teratur menunjukkan risiko kanker yang lebih rendah, dan produk susu lainnya seperti yogurt menunjukkan efek perlindungan serupa. Beberapa nutrisi yang biasa ditemukan dalam produk susu – termasuk riboflavin, magnesium, fosfor, dan potasium – juga menunjukkan manfaat.
Di sisi lain, konsumsi alkohol menjadi faktor risiko terkuat. Mengkonsumsi dua minuman standar lebih banyak setiap hari dikaitkan dengan risiko 15% lebih tinggi terkena kanker kolorektal. Risikonya tampak lebih besar pada kanker rektum dibandingkan dengan kanker usus besar.
Daging merah dan daging olahan mempertahankan reputasinya yang memprihatinkan. Setiap tambahan porsi harian seukuran sepotong ham dikaitkan dengan risiko 8% lebih tinggi. Temuan ini mendukung penelitian sebelumnya yang mengarahkan organisasi kesehatan internasional untuk mengklasifikasikan daging olahan sebagai penyebab kanker dan daging merah kemungkinan besar menyebabkan kanker pada manusia.
Para peneliti mengambil pendekatan inovatif untuk memastikan efek perlindungan produk susu dengan memeriksa perbedaan genetik yang mempengaruhi seberapa baik orang dapat mencerna produk susu. Analisis ini memberikan bukti tambahan bahwa makanan olahan susu membantu melindungi terhadap kanker kolorektal, karena orang yang secara genetik lebih mampu mencerna produk susu memiliki tingkat kanker yang lebih rendah.


Meskipun sarapan sereal, buah-buahan, biji-bijian, dan makanan berserat tinggi menunjukkan beberapa efek perlindungan, manfaat ini menjadi kurang terasa ketika para peneliti memperhitungkan kebiasaan gaya hidup secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan ini umumnya memiliki gaya hidup lebih sehat yang berkontribusi terhadap penurunan risiko kanker.
Para ilmuwan percaya kalsium membantu mencegah kanker melalui beberapa cara: dengan mengikat zat berbahaya dalam sistem pencernaan, meningkatkan perkembangan sel sehat di usus besar, dan mengurangi peradangan. Meskipun produk susu tidak cocok untuk semua orang, terutama mereka yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu, penelitian menunjukkan bahwa bagi banyak orang, memasukkan lebih banyak produk susu ke dalam makanan mereka dapat membantu mengurangi risiko kanker.
Temuan ini memberikan bukti kuat bahwa perubahan pola makan sederhana, seperti mengonsumsi lebih banyak produk susu sambil membatasi alkohol dan daging olahan, dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya salah satu kanker paling umum di dunia. Namun, tidak ada satu jenis makanan pun yang bisa menjadi solusi ajaib: pola keseluruhan pilihan makananlah yang paling penting dalam pencegahan kanker.
Ringkasan Makalah
Metodologi
Studi Sejuta Wanita merekrut peserta melalui Program Pemeriksaan Payudara Layanan Kesehatan Nasional Inggris. Wanita menyelesaikan kuesioner rinci tentang diet, gaya hidup, dan status kesehatan mereka. Para peneliti mengumpulkan informasi tentang 130 aspek berbeda dari pola makan mingguan para partisipan dan menghitung asupan nutrisi berdasarkan ukuran porsi dan komposisi makanan. Mereka kemudian melacak diagnosis kanker melalui catatan kesehatan nasional, menggunakan metode statistik untuk memperhitungkan berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi hasil, seperti kebiasaan olahraga, merokok, indeks massa tubuh, dan tingkat pendidikan.
Hasil
Asosiasi perlindungan terkuat berasal dari kalsium (risiko 17% lebih rendah per 300mg/hari) dan susu (risiko 14% lebih rendah per 200g/hari). Alkohol menunjukkan hubungan berbahaya yang paling kuat (risiko 15% lebih tinggi per 20g/hari). Konsumsi daging merah dan daging olahan meningkatkan risiko sebesar 8% per 30g/hari. Faktor perlindungan lainnya termasuk yogurt, biji-bijian, dan buah-buahan, meskipun dampaknya tidak terlalu besar.
Keterbatasan
Penelitian ini berfokus secara eksklusif pada perempuan di Inggris, terutama perempuan keturunan Eropa, sehingga hasilnya mungkin tidak berlaku sama untuk laki-laki atau populasi lain. Selain itu, kebiasaan makan juga dilaporkan sendiri, sehingga dapat menimbulkan beberapa kesalahan pengukuran. Beberapa makanan tidak dapat dimasukkan karena keterbatasan format kuesioner.
Diskusi dan Kesimpulan
Penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa kalsium dan produk susu membantu melindungi terhadap kanker kolorektal, kemungkinan besar melalui efek kalsium pada sistem pencernaan. Temuan ini mendukung pedoman diet yang merekomendasikan pembatasan konsumsi alkohol dan daging olahan, serta menyarankan peningkatan asupan susu mungkin bermanfaat untuk pencegahan kanker.
Pendanaan dan Pengungkapan
Studi ini didanai oleh Cancer Research UK dan UK Medical Research Council. Seorang peneliti melaporkan menjadi konsultan untuk AbbVie, dan pasangannya memegang saham di berbagai perusahaan perawatan kesehatan. Penulis lain menyatakan tidak ada kepentingan yang bersaing.
Informasi Publikasi
Diterbitkan di Komunikasi Alam pada 8 Januari 2025, penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti dari berbagai institusi, antara lain Universitas Oxford, Imperial College London, dan berbagai pusat penelitian internasional. DOI: 10.1038/s41467-024-55219-5.