

(Kredit: © Sandra Cunningham | Dreamstime.com)
BARU YORK — Pepatah lama “lebih baik aman daripada menyesal” telah mempunyai makna baru bagi hampir separuh orang dewasa Amerika yang telah menambahkan hal yang tidak biasa dalam tindakan pencegahan sehari-hari mereka: pakaian dalam cadangan. Tren peningkatan kesiapan pribadi ini bukan sekadar paranoia—70% dari individu yang berpikiran maju ini merasa bersyukur atas rencana cadangan mereka.
Motivasi di balik tindakan peringatan ini mengungkap banyak hal tentang sifat manusia dan keprihatinan kita sehari-hari. Tiga puluh sembilan persen membawa perlengkapan ekstra ketika mengantisipasi potensi kecelakaan, sementara 37% hanya mengetahui bahwa mereka perlu mengganti pakaian di siang hari. Sebanyak 18% responden yang lebih sederhana mengakui kecenderungan mereka untuk menumpahkan sesuatu pada diri mereka sendiri, menunjukkan kesadaran diri yang mengagumkan dalam sifat mereka yang rentan terhadap kecelakaan.
Generasi muda tampaknya memimpin tren kesiapsiagaan ini. Penelitian yang dilakukan oleh Talker Research dan ditugaskan oleh Hanes mengungkapkan bahwa 60% Gen Z dan 57% generasi milenial memakai pakaian dalam “dalam keadaan darurat”, yang menunjukkan adanya perubahan sikap terhadap kenyamanan dan kesiapan pribadi di kalangan generasi muda Amerika.


Siklus Hidup Pakaian Dalam Kami
Penelitian ini memberikan wawasan menarik mengenai berapa lama orang Amerika memegang pakaian dalam mereka. Rata-rata, orang menyimpan pakaian dalam mereka selama tiga tahun, dengan 10% yang berdedikasi menjaga koleksinya selama enam tahun atau lebih. Sebuah korelasi menarik muncul antara operator cadangan dan umur pakai pakaian dalam: 82% dari mereka yang membawa suku cadang percaya bahwa pakaian dalam harus diganti setelah dua tahun, sementara 83% dari operator non-cadangan memperpanjang jangka waktu tersebut menjadi tiga tahun.
Bra wanita menunjukkan daya tahan yang lebih besar, dengan umur rata-rata empat tahun. Sebanyak 8% wanita yang berkomitmen melaporkan bahwa mereka memakai bra yang telah bertahan selama satu dekade atau lebih.
Studi ini juga mengungkapkan periode retensi rata-rata untuk berbagai item pakaian. Kancing dan blus biasanya bertahan selama tiga setengah tahun, sedangkan T-shirt, celana, jeans, celana pendek, dan rok umumnya bertahan sekitar tiga tahun. Peserta survei menunjukkan bahwa kaus kaki, pakaian dalam, dan bra idealnya diganti setiap dua tahun.
Orang Amerika mempunyai kriteria yang jelas untuk tidak menggunakan celana dalam mereka: 71% menyebutkan lubang sebagai alasan utama, 42% menyebutkan noda, dan 39% menyebutkan ikat pinggang yang melar. Khususnya, 29% tetap memakai pakaian dalam bahkan setelah lubang muncul. Untuk bra, alasan utama penggantian bra adalah ukuran bra yang kurang pas (57%), bra berlubang (41%), dan tali bra yang melar (41%). Menariknya, 43% wanita terus memakai bra yang tidak pas.
Permainan Angka
Rata-rata orang Amerika hanya memiliki empat pasang pakaian dalam yang “bagus” dalam rotasinya, sementara wanita biasanya memiliki tiga bra yang “bagus”. Berdasarkan masa pakai tiga tahun, keempat pasang pakaian dalam ini dapat bertahan sekitar 274 kali pemakaian sebelum menjadi terlalu berlubang. Bra, yang bertahan selama empat tahun, rata-rata dipakai sebanyak 487 kali.
“Adalah hal yang cerdas untuk mengganti pakaian dalam, bra, dan kaus kaki lama yang sudah tidak dapat dikembalikan lagi. Bahan dan tali jam yang sudah usang dapat mengganggu kenyamanan dan kesesuaian,” kata Dawn HedgepethFresh, CMO di HanesBrands Innerwear, dalam sebuah pernyataan. “Potongan modern menawarkan perpaduan sempurna antara gaya dan dukungan, membantu Anda menjalani hari dengan percaya diri. Setelah Anda menemukan celana dalam atau kaus kaki atau bra yang pas, akan ada perbedaan kenyamanan yang nyata dalam perasaan Anda.”
Jadi, di mana posisi Anda dalam survei ini? Berpikir untuk membuang beberapa laci lama milik Anda? Saat Anda membeli beberapa pasangan baru, Anda mungkin ingin mempertimbangkan pasangan cadangan itu juga.
“Memiliki rencana cadangan bukanlah ide yang buruk,” kata Hedgepeth.
Metodologi
Survei tersebut, yang ditugaskan oleh Hanes dan dilakukan oleh Talker Research, mengumpulkan tanggapan dari 2.000 orang Amerika dengan kesenjangan gender yang setara. Penelitian dilakukan secara online pada tanggal 27 Agustus hingga 3 September 2024.