NEW YORK — Di mana pun Anda tinggal, tampaknya setiap orang memiliki satu ruangan yang tidak dapat diselamatkan. Sebuah survei baru mengungkapkan bahwa setengah dari orang Amerika mengakui bahwa mereka memiliki setidaknya satu ruangan di rumah mereka yang mereka yakini tidak dapat diselamatkan karena berantakan.
Studi yang dilakukan oleh Talker Research untuk The Container Store menggambarkan sebuah negara yang tengah berjuang untuk menemukan ruang bagi barang-barang mereka dan mendambakan lebih banyak ruang. Secara keseluruhan, 34% responden merasa sempit di rumah mereka, dengan penghuni apartemen (39%) merasa sangat terhimpit. Selain itu, 30% warga Amerika merasa bahwa mereka sudah tidak muat lagi dengan ruang tempat tinggal mereka saat ini, dan rata-rata warga Amerika menginginkan tiga kamar tambahan di rumah mereka.
Meskipun ada tantangan ini, survei tersebut juga mengungkap keinginan kuat di kalangan warga Amerika untuk menjaga ruang hidup yang tertata. Sebanyak 77% setuju bahwa setiap barang harus memiliki ruang khusus, dan 76% menyatakan mereka tahu cara terbaik untuk memaksimalkan ruang yang tersedia.
“Kami tahu bahwa mengatur barang bisa jadi hal yang merepotkan, dan tugas kami adalah mempermudahnya dengan menyediakan solusi untuk tantangan yang mereka hadapi di rumah mereka,” kata Satish Malhotra, CEO dan Presiden The Container Store, dalam sebuah pernyataan.
Sementara 69% orang Amerika merasa puas dengan ruang di rumah mereka, hampir seperlima (17%) tidak merasa puas. Di antara mereka yang tidak puas dengan ruang tempat tinggal mereka, 73% mengaku puas dengan rumah mereka meskipun tahu bahwa rumah itu tidak ideal sejak awal. Menariknya, perasaan sempit sering kali muncul dengan cepat, dengan 48% dari mereka yang merasa terhimpit mengatakan perasaan itu dalam waktu satu tahun setelah pindah.
Untuk mengatasi kekacauan, responden rata-rata melakukan tiga pembersihan besar setiap tahun, dengan 29% melakukannya lebih sering. Namun, berpisah dengan barang-barang terbukti menjadi tantangan bagi banyak orang: 55% berharap mereka tidak perlu membuang barang-barang untuk menciptakan lebih banyak ruang. Rata-rata, responden percaya mereka dapat berpisah dengan 30% barang-barang mereka jika perlu. Barang-barang yang paling sulit dibuang adalah pakaian (29%), peralatan dapur (21%), dan barang-barang hobi (16%).
Dalam hal penataan, warga Amerika merasa beberapa ruangan lebih mudah ditata daripada yang lain. Ruangan yang paling mudah ditata adalah ruang tamu (28%), kamar tidur (27%), dan kamar mandi (20%), sedangkan yang paling sulit ditata adalah dapur (21%) dan garasi (13%). Jika diberi pilihan, responden akan memilih kamar tidur yang lebih besar (23%) dan dapur (19%) dibandingkan ruangan lainnya.
Survei tersebut juga mengungkap beberapa tantangan umum dalam hal pengorganisasian, dengan 33% responden kesulitan menata lemari mereka, 25% memiliki barang-barang yang tidak muat di tempat yang ditentukan, dan 24% kesulitan mencari ruang untuk barang-barang tanpa area yang ditentukan.
Meskipun menghadapi tantangan ini, orang Amerika tetap kreatif dalam solusi penyimpanan, menggunakan teknik seperti penyimpanan berlapis, gantungan sepatu di atas pintu dekat pintu masuk, serta cermin yang ditempatkan secara strategis untuk membuat ruangan terasa lebih besar dan lebih terang.
“Bagi orang-orang yang tidak yakin bahwa mereka memiliki cukup ruang di rumah mereka, mereka mungkin tidak menyadari potensi sebenarnya yang dimiliki ruang mereka,” kata Malhotra. “Baik itu memanfaatkan bagian belakang pintu untuk perlengkapan kebersihan dengan rak pintu dan dinding, memanfaatkan ruang di bawah tempat tidur untuk pakaian yang tidak lagi dipakai dengan laci di bawah tempat tidur, atau merancang lemari pakaian, kantor, dapur, atau sistem garasi khusus yang meningkatkan kapasitas ruang yang ada, ada solusinya.”
Metodologi survei
Talker Research mensurvei 2.000 penduduk umum Amerika; survei ini ditugaskan oleh The Container Store dan dikelola serta dilakukan secara daring oleh Talker Research antara 16 Juli dan 22 Juli 2024.