

Wanita stres karena cucian (© Wayhome Studio – stock.adobe.com)
BARU YORK — Apakah membersihkan debu dan mengepel membuat Anda lebih gila daripada mengurus dokumen di kantor? Anda tidak sendirian. Melihat sekilas kehidupan rumah tangga di Amerika, hampir seperempat warga Amerika menganggap menjaga kebersihan rumah lebih menantang dibandingkan pekerjaan penuh waktu.
Survei tersebut, yang dilakukan oleh BISSELL dan dilakukan oleh Talker Research, meneliti kebiasaan bersih-bersih 2.000 orang Amerika dan mengungkap dampak psikologis dan finansial yang mengejutkan dari menjaga rumah tetap bersih. Akan lebih menegangkan lagi jika ada teman yang datang saat liburan!
Berdasarkan hal tersebut, 80% mengaku ingin membuat pengunjung terkesan dengan kerapiannya. Keinginan untuk kesempurnaan dalam rumah tangga ini tertanam begitu dalam sehingga 29% rela berhenti membeli pakaian baru selama satu tahun penuh demi mendapatkan rumah yang tetap bersih secara permanen.
“Sesi pembersihan terbaik adalah cepat, memuaskan, dan efektif,” kata Vana Kokkinos, manajer merek pembersih uap di BISSELL, dalam sebuah pernyataan. “Jika Anda belum menyempurnakan rutinitas pembersihan Anda, mulailah dari awal pada tahun 2025 dengan alat yang membuat pekerjaan menjadi mudah.”
Survei tersebut mengungkapkan adanya perbedaan besar dalam investasi waktu antara orang tua dan bukan orang tua, dimana orang tua mendedikasikan empat jam setiap minggunya untuk mengurus rumah tangga dibandingkan dengan orang yang bukan orang tua yang mendedikasikan tiga jam setiap minggunya. Bagi banyak orang, jadwal bersih-bersih menentukan kehidupan sosial mereka, dengan 34% mengakui bahwa kalender sosial mereka berkisar pada rutinitas bersih-bersih.
Ketika ada tamu yang datang, orang Amerika menghabiskan rata-rata satu jam dengan panik untuk membereskan sebelum kedatangan mereka. Meskipun terdapat upaya-upaya ini, 48% mengaku bahwa mereka tidak menyadari keadaan rumah mereka yang sebenarnya sampai ada pengunjung yang datang, sehingga pengawasan terhadap kebersihan menjadi sangat jelas terlihat. Kesadaran ini menimbulkan rasa malu bagi 57% responden ketika rumah mereka tidak sebersih yang mereka inginkan.
Jajak pendapat tersebut juga mengidentifikasi titik-titik pembersihan yang umum dilakukan di rumah-rumah di Amerika, dengan tirai jendela (29%), alas tiang (27%), kusen jendela (24%), dan kipas angin (23%) menjadi area yang paling terbengkalai. Area-area yang diabaikan ini berkontribusi pada 41% orang Amerika yang khawatir para tamu akan melihat sudut-sudut yang kotor selama kunjungan mereka.


Menjadi ramah lingkungan untuk membersihkan?
Pergeseran signifikan menuju solusi pembersihan alami sedang terjadi, khususnya di kalangan orang tua. Survei tersebut menemukan bahwa 19% orang tua sudah menggunakan produk pembersih alami sebelum memiliki anak, dan 38% lainnya menerapkan metode ini setelah menjadi orang tua. Secara keseluruhan, 71% orang Amerika memprioritaskan pembersihan dan sanitasi bebas bahan kimia, dan orang tua sedikit lebih khawatir dibandingkan mereka yang bukan orang tua (72% vs. 69%).
Saat memilih produk pembersih, masyarakat Amerika mempertimbangkan berbagai faktor, dengan kemanjuran (92%), kemampuan membunuh kuman (90%), keserbagunaan (86%), dan dampak terhadap lingkungan (68%) sebagai faktor teratas. Khusus untuk orang tua, 83% menyebut kesehatan anak sebagai pertimbangan utama dalam memilih produk pembersih.
Dampak finansial dari solusi pembersihan yang tidak efektif juga membebani keluarga, dengan orang Amerika memperkirakan bahwa mereka telah membuang rata-rata $600 untuk produk dan peralatan pembersih yang tidak berhasil selama bertahun-tahun. Ke depan, meski 59% berencana menjaga rumah lebih bersih di tahun baru, 79% berharap mereka memiliki tongkat ajaib pembersih untuk membantu mereka.
Sebagai pengganti solusi ajaib, responden berbagi kebijaksanaan praktis dalam membersihkan, termasuk tips seperti “bersihkan sepuasnya”, “jangan biarkan pekerjaan kecil menumpuk”, “selalu bersihkan debu dan sapu sebelum memoles dan mengepel”, “bersihkan microwave dengan uap” , mencuci jendela, menyetrika noda karpet” dan “selalu putar musik”.
“Hasil survei menunjukkan bahwa motivasi menjaga kebersihan rumah lebih dari sekedar ketenangan pikiran. Menurut penelitian, kesehatan dan kesejahteraan, serta persepsi sosial dan pembangunan komunitas, juga menjadi prioritas utama saat berbenah,” kata Kokkinos. “Ada cara untuk memastikan menciptakan rumah yang sehat dan bersih tidak terlalu sulit, dan memiliki peralatan yang tepat dapat membuat perbedaan ketika mengatasi beberapa masalah yang paling sulit.”
“Hal-hal seperti menggunakan pengukus genggam memudahkan pembersihan dan sanitasi penumpukan dan kotoran pada peralatan, kusen jendela, alas tiang, dan tempat-tempat sulit lainnya dengan cepat, sehingga memberi Anda lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama orang-orang terkasih. ”
Metodologi survei
Talker Research mensurvei 2.000 populasi umum Amerika; survei ini ditugaskan oleh BISSELL dan dikelola serta dilakukan secara online oleh Talker Research antara 10 Desember dan 13 Desember 2024.