BARU YORK — Bayangkan sebuah dunia di mana diabetes dapat diobati dengan pil sederhana yang memprogram ulang tubuh Anda untuk memproduksi insulin lagi. Para peneliti di Mount Sinai telah mengambil langkah signifikan untuk mewujudkan kemungkinan ini, dengan mengungkap pendekatan inovatif yang berpotensi membantu lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia yang menderita diabetes.
Kunci dari penelitian yang menjanjikan ini terletak pada obat yang disebut merugikanyang telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam meregenerasi sel-sel penghasil insulin di pankreas. Dalam penemuan yang luar biasa, para ilmuwan menemukan bahwa obat ini dapat meningkatkan massa sel beta – sel yang bertanggung jawab untuk produksi insulin – hingga 700% bila dikombinasikan dengan obat lain.
Namun, ada hal yang lebih menarik dari penemuan ini. Sel-sel baru yang memproduksi insulin ini mungkin berasal dari sumber yang tidak terduga. Para peneliti menemukan bahwa sel alfa, jenis sel pankreas lain yang melimpah pada diabetes Tipe 1 dan Tipe 2, berpotensi diubah menjadi sel beta penghasil insulin.
“Ini mungkin berarti bahwa orang-orang dengan segala bentuk diabetes memiliki potensi 'reservoir' yang besar untuk sel beta di masa depan, yang menunggu untuk diaktifkan oleh obat-obatan seperti Harmine,” jelas Dr. Esra Karakose, penulis studi tersebut, dalam rilis media.
Perjalanan menuju penemuan ini sangatlah panjang. Selama lebih dari 15 tahun, para peneliti di Gunung Sinai telah bekerja secara sistematis untuk menemukan cara untuk meregenerasi sel beta. Pada tahun 2015, mereka pertama kali mengidentifikasi Harmine, obat yang termasuk dalam kelas penghambat DYRK1A. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa ketikaharmine dikombinasikan dengan obat agonis reseptor GLP-1 seperti Ozempic, potensi regenerasi sel meningkat drastis.
“Pil sederhana, mungkin bersama dengan GLP1RA seperti semaglutide, terjangkau dan dapat digunakan oleh jutaan penderita diabetes,” kata Dr. Andrew F. Stewart, direktur Institut Diabetes, Obesitas, dan Metabolisme Mount Sinai.
Meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal, penelitian ini menawarkan harapan bagi jutaan orang yang saat ini mengelola diabetes melalui suntikan insulin setiap hari atau pengobatan yang kompleks. Kemungkinan pengobatan yang pada dasarnya dapat memulai kembali produksi insulin tubuh merupakan suatu hal yang revolusioner.
Penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Laporan Sel Kedokteranmewakili langkah maju yang signifikan dalam penelitian diabetes. Dengan berpotensi mengubah satu jenis sel pankreas menjadi sel lain, para peneliti mungkin telah menemukan cara untuk memprogram ulang mekanisme seluler tubuh untuk memerangi diabetes.
Ringkasan Makalah
Metodologi
Studi tersebut menyelidiki apakah obat tertentu dapat merangsang transformasi sel alfa di pankreas manusia menjadi sel beta penghasil insulin, yang penting untuk mengatur kadar gula darah. Para peneliti merawat pulau pankreas manusia (kelompok sel yang mengandung sel beta penghasil insulin) dengan obat molekul kecil yang diketahui mempengaruhi pertumbuhan sel dan ekspresi gen. Mereka menggunakan alat canggih seperti pengurutan RNA sel tunggal untuk mengamati bagaimana sel individu merespons pengobatan. Proses ini membantu mengidentifikasi jenis sel alfa tertentu yang mungkin berubah menjadi sel beta setelah pengobatan.
Hasil Utama
Penelitian menemukan bahwa beberapa sel alfa yang disebut “sel alfa bersepeda” memberikan respons yang kuat terhadap obat tersebut. Sel-sel ini menunjukkan tanda-tanda menjadi lebih seperti sel beta, yang penting untuk memproduksi insulin. Obat-obatan tersebut tidak hanya meningkatkan jumlah sel alfa yang bersirkulasi tetapi juga memicu sel tersebut untuk mengambil karakteristik sel beta, seperti memproduksi penanda terkait insulin. Hal ini menunjukkan bahwa obat tersebut mungkin membantu mengisi kembali sel beta, yang berpotensi membantu pengobatan diabetes.
Keterbatasan Studi
Penelitian ini hanya melibatkan sejumlah kecil donor pulau kecil, yang mungkin mempengaruhi seberapa luas temuan tersebut dapat diterapkan secara universal. Percobaan dilakukan di laboratorium, yang mungkin tidak sepenuhnya meniru apa yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Para peneliti tidak dapat memastikan garis keturunan sel alfa secara tepat karena kendala teknis, seperti kurangnya alat untuk melacak transformasi sel pada manusia dari waktu ke waktu. Kelangsungan hidup jangka panjang dan stabilitas sel beta yang baru terbentuk belum diteliti. Ada ketidakpastian tentang bagaimana obat tersebut memicu sel alfa untuk mulai menyerupai sel beta.
Diskusi & Kesimpulan
Studi ini membuka kemungkinan menarik untuk mengobati diabetes. Jika siklus sel alfa dapat bertransformasi menjadi sel beta, hal ini dapat memberikan cara untuk mengembalikan produksi insulin yang hilang pada pasien diabetes. Pendekatan ini bahkan mungkin berhasil pada individu dengan sedikit atau tanpa sel beta yang tersisa, karena tidak bergantung pada regenerasi sel beta yang sudah ada. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi temuan ini di dunia nyata dan untuk menyempurnakan obat guna memastikan obat tersebut aman dan efektif untuk penggunaan jangka panjang.
Pendanaan & Pengungkapan
Penelitian ini didanai oleh National Institutes of Health, National Institute of Diabetes Digestive and Kidney Disease, By BreakthroughT1D, sebelumnya JDRF, serta melalui tambahan sumbangan filantropis. Para penulis mengungkapkan potensi konflik kepentingan, termasuk paten yang diajukan oleh Icahn School of Medicine di Mount Sinai terkait penelitian ini dan peran konsultasi dengan perusahaan farmasi, termasuk Sun Pharmaceutical Industries.