

(Kredit: Quality Stock Arts/Shutterstock)
Serangan baru-baru ini terhadap walkie-talkie dan pager di Lebanon telah menyoroti kerentanan tersembunyi dalam teknologi sehari-hari. Insiden ini menggarisbawahi perlunya individu untuk memahami potensi risiko yang terkait dengan perangkat mereka dan mengambil langkah proaktif untuk melindungi diri mereka sendiri di dunia yang semakin digital di mana keselamatan dapat terancam.
Riset menunjukkan bahwa banyak orang memiliki kekhawatiran yang signifikan tentang keamanan dan privasi seiring kemajuan teknologi. Statistik mengungkapkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam ancaman siber dan pelanggaran privasi, yang menggarisbawahi urgensi untuk mengatasi masalah ini. Menurut IBM, biaya rata-rata pelanggaran data di seluruh dunia mencapai US$4,88 juta (£3,65 juta) pada tahun 2024, yang menunjukkan konsekuensi serius dari kerentanan teknologi.
Jadi, apakah ponsel pintar dan perangkat kita benar-benar aman? Dengan banyaknya laporan pelanggaran data dan privasi yang terkait dengan pengembangan teknologi – terutama yang menyangkut kecerdasan buatan (AI) – serangan baru-baru ini di Lebanon menimbulkan kekhawatiran baru tentang keamanan teknologi di era di mana AI menghadirkan tantangan yang kompleks.
Pertanyaan yang mendesak bagi konsumen adalah apakah perangkat kita benar-benar dapat dianggap aman. Jika Israel dapat melancarkan serangan seperti itu (dan Israel belum mengonfirmasi bahwa mereka berada di balik serangan perangkat tersebut – tetapi Israel juga tidak membantah laporan luas yang menegaskan bahwa Israel berada di balik serangan tersebut), negara-negara lain mungkin akan mengikuti jejaknya.
Serangan perangkat di Lebanon seharusnya menjadi peringatan penting mengenai kerentanan pada perangkat yang sering kita anggap remeh. Sebagian dari tantangannya terletak pada dampak AI yang kurang dibahas, yang dapat melacak, menganalisis, dan bertindak berdasarkan informasi dengan cara yang menimbulkan risiko terhadap privasi dan keamanan. Meskipun AI membawa manfaat besar bagi masyarakat, AI juga menimbulkan tantangan yang kompleks, khususnya dalam hal integritas demokrasi dan keselamatan pribadi.
Seiring dengan semakin pentingnya teknologi dalam kehidupan sehari-hari kita – melalui telepon pintar, tablet, dan perangkat rumah pintar – sangatlah penting untuk memahami risiko yang terkait dengan ketergantungan kita pada teknologi ini. Ada beberapa langkah praktis yang dapat kita semua lakukan untuk meningkatkan keamanan dan mengendalikan kehidupan digital kita.
Apa yang dapat Anda lakukan
1. Berhati-hatilah saat membeli dari siapa: Salah satu pelajaran penting adalah untuk berhati-hati di mana Anda membeli produk. Seiring kemajuan teknologi, konsumen sering beralih ke aplikasi perbandingan harga untuk menemukan opsi yang lebih murah. Namun, produk yang lebih murah ini sering kali berasal dari negara-negara yang jauh dengan rantai pasokan yang rumit. Misalnya, pada tahun 2020, terungkap bahwa beberapa perangkat Huawei dan ZTE yang digunakan dalam infrastruktur telekomunikasi mengandung pintu belakang, yang menyebabkan tuduhan spionase dan mengakibatkan beberapa negara melarang atau membatasi penggunaannya.
Sebaiknya teliti produsen sebelum membeli. Sebelum membeli, periksa ulasan dan sertifikasi keamanan, dan cari tahu apakah perusahaan tersebut memiliki riwayat pelanggaran keamanan atau masalah privasi. Memastikan produsen memiliki reputasi baik akan memberikan lapisan perlindungan ekstra.


2. Pahami potensi risiko: Perangkat lama, seperti pager, sering kali tidak memiliki fitur keamanan modern, seperti pembaruan rutin, sehingga lebih rentan terhadap penyadapan. Selain itu, kemajuan terkini dalam AI menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan perangkat baru. Misalnya, algoritme AI yang digunakan dalam perangkat rumah pintar dapat mempelajari pola dan perilaku pengguna.
Jika perangkat ini disusupi, peretas dapat menggunakan informasi ini untuk mengatur serangan tertarget atau mendapatkan akses tidak sah ke rumah. Sangat penting untuk menilai risiko yang terkait dengan teknologi lama dan baru – dan jika menurut Anda teknologi tersebut tidak aman, sebaiknya jangan gunakan saja.
3. Perbarui perangkat secara berkala: Pastikan Anda memperbarui perangkat lunak dan firmware secara berkala untuk mendapatkan manfaat dari patch keamanan terbaru. Gunakan perangkat yang masih didukung oleh produsennya, karena perangkat yang tidak didukung dapat berhenti menerima pembaruan keamanan penting, sehingga menjadi rentan.
4. Perhatikan teknologi Anda: Siapa pun yang dapat memperoleh akses fisik ke perangkat Anda dapat merusaknya. Selalu simpan perangkat Anda dengan aman saat tidak digunakan, untuk meminimalkan risiko akses yang tidak sah.
5. Tetap terinformasi tentang masalah keamanan siber: Selalu perbarui diri Anda tentang ancaman keamanan siber terbaru dan pelajari cara penyerang mengeksploitasi berbagai teknologi. Biasakan diri Anda dengan praktik pertahanan dasar, seperti menggunakan kata sandi yang kuat dan unik serta mengaktifkan autentikasi dua faktor. Ingatlah bahwa banyak perangkat modern saling terhubung, sehingga menjadikannya gerbang potensial untuk serangan. Misalnya, ponsel cerdas yang disusupi berpotensi menginfeksi laptop atau perangkat lain di jaringan yang sama.
Berhati-hatilah dengan perangkat pintar seperti speaker, kamera, dan perangkat yang dapat dikenakan dengan memastikan semuanya dikonfigurasikan dengan benar, menggunakan koneksi terenkripsi, dan membatasi pembagian data yang tidak perlu.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, Anda dapat meningkatkan keamanan dan menavigasi kompleksitas dunia yang digerakkan oleh teknologi dengan keyakinan yang lebih besar.