Ringkasan Makalah
Metodologi
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah suatu obat, fampridine, dapat meningkatkan memori kerja (WM) pada orang dewasa yang sehat. Fampridine, biasanya digunakan untuk multiple sclerosis, dipilih berdasarkan data genetik yang menghubungkannya dengan proses terkait WM. Peserta secara acak ditugaskan untuk menerima fampridine atau plasebo dalam uji coba crossover double-blind, yang berarti setiap orang berperan sebagai kontrol mereka sendiri pada waktu yang berbeda.
Fokus utamanya adalah kinerja WM, diukur menggunakan tugas yang mengharuskan peserta untuk mengingat dan merespons urutan huruf tertentu (“tugas 3 punggung”). Tes tambahan menilai waktu reaksi dan fungsi motorik. Peserta meminum obat selama 3,5 hari, dengan periode pembersihan 8–82 hari antar fase untuk mencegah efek yang berkepanjangan.
Hasil Utama
Hasilnya menunjukkan tidak ada peningkatan keseluruhan dalam memori kerja peserta yang memakai fampridine dibandingkan dengan plasebo. Namun, individu dengan kinerja WM dasar yang lebih rendah mengalami peningkatan lebih besar pada penggunaan fampridine, hal ini menunjukkan bahwa obat tersebut mungkin bermanfaat bagi orang dengan WM yang secara alami lebih lemah. Fampridine juga menurunkan ambang motorik, suatu tanda peningkatan rangsangan otak, yang dapat mendukung fungsi kognitif. Hasil sekunder, seperti waktu reaksi dan ukuran kognitif lainnya, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Keterbatasan Studi
Penelitian ini hanya melibatkan 43 orang dewasa muda dan sehat, sehingga membatasi penerapannya pada populasi lanjut usia atau mereka yang memiliki gangguan kognitif. Perawatannya hanya berlangsung 3,5 hari, jadi efek jangka panjangnya masih belum diketahui.
Dosis yang digunakan didasarkan pada persetujuan standar untuk multiple sclerosis, yang mungkin tidak optimal untuk manfaat kognitif. Lingkungan yang dikontrol secara ketat mungkin tidak mencerminkan kondisi dunia nyata. Meskipun dipandu secara genetis, uji coba tersebut mengecualikan obat-obatan yang menjanjikan selama proses seleksi yang ketat.
Diskusi & Kesimpulan
Studi ini menyoroti potensi fampridine untuk meningkatkan WM pada individu dengan kinerja kognitif awal yang rendah. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa intervensi kognitif sering kali memberikan manfaat lebih besar bagi mereka yang memulai dengan kemampuan rendah. Meskipun hipotesis utama tidak menunjukkan peningkatan WM secara universal, dampak obat terhadap rangsangan otak dan perbaikan yang ditargetkan menunjukkan bahwa diperlukan eksplorasi lebih lanjut.
Penelitian di masa depan dapat fokus pada populasi klinis, seperti individu dengan skizofrenia atau gangguan bipolar, di mana defisit WM lebih parah. Temuan ini juga menekankan perlunya pendekatan yang dipersonalisasi terhadap terapi kognitif berdasarkan kemampuan dasar individu.
Pendanaan & Pengungkapan
Penelitian ini didanai oleh hibah dari Swiss National Science Foundation (SNSF). Penyandang dana tidak mempunyai pengaruh terhadap desain penelitian, analisis data, atau hasil. Dua peneliti utama adalah salah satu pendiri GeneGuide AG, sebuah perusahaan yang tidak terkait dengan uji coba ini. Semua penulis lain melaporkan tidak ada konflik kepentingan.