FILADELFIA — Masih ingat mpox? Virus yang menyebabkan ketakutan kesehatan global pada tahun 2022? Nah, virus ini kembali menjadi berita utama, dan kali ini dengan dampak yang lebih berbahaya. Namun, inilah yang menarik: meskipun ancaman itu telah kembali, pengetahuan kita tentangnya tampaknya telah lenyap begitu saja.
Survei terkini oleh Annenberg Public Policy Center di University of Pennsylvania telah mengungkap penurunan kesadaran publik yang mengejutkan tentang mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet. Hal ini terjadi pada saat jenis virus yang lebih mematikan menyebar di Afrika, dan jenis asli AS menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Mari kita mundur sedikit. Mpox, ditemukan pada tahun 1958, adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus yang berhubungan dengan cacar. Penyakit ini dapat menyebabkan demam, menggigil, dan ruam yang menyakitkan. Pada tahun 2022, penyakit ini menjadi berita utama ketika menyebar ke luar tempat asalnya di Afrika, yang menyebabkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan keadaan darurat kesehatan global.
Maju cepat ke tahun 2024, dan dunia menghadapi tantangan baru. Jenis mpox yang lebih berbahaya, yang dikenal sebagai kelompok Imenimbulkan malapetaka di beberapa bagian Afrika. Varian ini sangat berbahaya bagi anak-anak. Sementara itu, strain yang menyerang AS pada tahun 2022 (klade II) masih berkeliaran, meskipun pada tingkat yang lebih rendah, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Jadi, apa masalahnya? Nah, menurut penelitian Annenberg, ingatan kolektif kita tentang mpox tampaknya telah terputus. Mari kita uraikan beberapa temuannya:
- Hanya 5% orang Amerika yang khawatir tertular mpox dalam tiga bulan ke depan. Angka tersebut turun drastis dari 21% pada bulan Agustus 2022.
- Hanya 17% orang yang tahu bahwa mpox kurang menular dibandingkan COVID-19. Pada tahun 2022, 41% mengetahui fakta ini.
- Hanya sepertiga orang yang ingat bahwa pria yang berhubungan seks dengan pria berisiko lebih tinggi terkena infeksi mpox. Pengetahuan ini anjlok dari 63% pada tahun 2022.
- Kurang dari setengah populasi mengetahui adanya vaksin untuk mpox. Angka tersebut turun dari 61% dua tahun lalu.
“Kecepatan masyarakat mengetahui informasi yang dibutuhkan tentang mpox pada musim panas tahun 2022 merupakan bukti komunikasi yang efektif oleh komunitas kesehatan masyarakat,” kata Kathleen Hall Jamieson, direktur Annenberg Public Policy Center (APPC) dan direktur survei, dalam sebuah pernyataan. “Keahlian yang sama itu sekarang harus digunakan untuk memastikan bahwa mereka yang berisiko mengingat gejala mpox, cara penularan, dan kekuatan perlindungan vaksinasi.”
Namun, tidak semuanya suram. Meskipun pengetahuan masyarakat tentang cacar monyet menurun drastis, keinginan masyarakat untuk divaksinasi tidak menurun drastis. Pada bulan Juli 2024, 70% responden mengatakan bahwa mereka cenderung divaksinasi jika terpapar cacar monyet atau telah divaksinasi. Angka tersebut hanya sedikit menurun dari 76% pada bulan Oktober 2022.
Jadi, apa artinya semua ini bagi Anda? Nah, ini peringatan. Mpox belum hilang, dan dengan munculnya jenis baru yang lebih berbahaya, penting untuk tetap mendapatkan informasi. Ingat, mpox menyebar melalui kontak dekat, termasuk hubungan seksual, kontak dengan orang yang terinfeksi, dan kontak dengan koreng atau cairan tubuh pasien. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui bahan yang terkontaminasi seperti handuk atau tempat tidur.
Kabar baiknya adalah kita punya alat untuk melawannya. Ada vaksin yang tersedia, dan CDC merekomendasikan dua dosis bagi mereka yang berisiko atau mereka yang telah terpapar. Dan berikut fakta menariknya: 70% orang menganggap manfaat vaksin mpox lebih besar daripada risikonya.
Pada akhirnya, pengetahuan adalah kekuatan. Meskipun para peneliti mengatakan masyarakat tidak perlu panik, tetap mendapatkan informasi tentang mpox – gejala, penularan, dan pencegahannya – adalah kuncinya.
Metodologi Survei
Annenberg Public Policy Center menggunakan apa yang disebut “panel perwakilan nasional.” Bayangkan seperti Amerika mini. Mereka mengumpulkan sekelompok 1.496 orang dewasa AS yang mewakili sebagian besar populasi negara tersebut.
Kelompok ini, yang pertama kali dibentuk pada bulan April 2021, telah disurvei beberapa kali. Data terkini berasal dari survei putaran ke-20 yang dilakukan pada tanggal 11-18 Juli 2024. Survei tersebut dilakukan oleh SSRS, sebuah perusahaan riset pasar independen.
Saat menginterpretasikan hasil, penting untuk memperhatikan margin kesalahan. Dalam kasus ini, margin kesalahannya adalah ± 3,6 poin persentase pada tingkat keyakinan 95%. Dengan kata lain, jika mereka menjalankan survei ini 100 kali, 95 kali di antaranya, hasilnya akan berada dalam kisaran 3,6 poin persentase dari angka yang dilaporkan.
Jenis studi panel berkelanjutan ini memungkinkan peneliti melacak perubahan pengetahuan dan sikap dari waktu ke waktu, memberi kita wawasan berharga tentang bagaimana pemahaman publik berkembang (atau tidak) dalam menanggapi krisis kesehatan dan kampanye informasi.