NEW YORK — Banyak dari kita bersumpah untuk tidak pernah membiarkan hal itu terjadi. Kita melakukan upaya sadar untuk memastikan kita berbeda. Namun, betapa pun kerasnya kita berusaha, ternyata banyak orang Amerika menyadari bahwa mereka sedang menjadi orang tua mereka. Sebuah survei baru terhadap 2.000 orang dewasa mengungkapkan bahwa lebih dari seperempat orang Amerika (27%) khawatir bahwa mereka adalah orang tua mereka yang kedua, dengan perubahan ini khususnya terlihat dalam pendekatan mereka terhadap perjalanan.
Survei yang dibagi secara merata antargenerasi ini menemukan bahwa rata-rata orang pertama kali menyadari bahwa mereka bertingkah seperti orang tua mereka pada usia 30 tahun, meskipun mereka mulai meniru kebiasaan tersebut sejak usia 20 tahun. Sementara 38% responden secara aktif berusaha menghindari meniru sifat-sifat orang tua mereka, seperempatnya tidak keberatan meniru karakteristik tertentu.
Salah satu temuan yang paling mencolok adalah munculnya persona “ayah bandara”. Sebanyak 41% responden mengaku mengambil peran ini selama perjalanan mereka, ditandai dengan tiba di bandara lebih awal, datang dengan persiapan matang, dan dengan cermat melacak barang bawaan. Perilaku ini tampaknya melampaui generasi, bahkan pelancong yang lebih muda pun mengadopsi kebiasaan orang tua yang dulunya ditakuti ini.
Survei yang ditugaskan oleh Progressive dan dilakukan oleh Talker Research ini juga menyoroti perbedaan antargenerasi dalam perilaku bepergian. Generasi Z (17%) dan milenial (16%) cenderung mengambil makanan tepat sebelum atau selama menaiki pesawat, sementara Generasi X (15%) dan baby boomer (19%) lebih cenderung pergi ke kamar mandi pada menit-menit terakhir.
Menariknya, 38% responden percaya bahwa mereka memiliki kebiasaan bepergian yang lebih baik daripada orang tua mereka, dengan generasi baby boomer yang paling yakin akan hal ini (43%). Namun, survei tersebut mengungkap beberapa kesadaran diri yang lucu di antara berbagai generasi. Generasi baby boomer paling percaya diri dengan kemampuan mereka untuk mematuhi batas berat bagasi (49%), sementara Gen Z mengakui bahwa mereka paling mungkin tersesat di tengah keramaian bandara dan memiliki indra arah yang paling buruk (masing-masing 41%).
Terkait kebiasaan orang tua mereka saat bepergian, responden mengatakan orang tua mereka akan memenangi penghargaan karena bertindak seperti turis (33%), menjadi pengeluh terbesar (30%), dan jatuh ke dalam perangkap turis (23%).
Survei tersebut juga menyelidiki sikap terhadap kunjungan ke Paris, topik yang tepat waktu mengingat Olimpiade Musim Panas. Hampir seperempat responden (22%) mengingat orang tua mereka ingin mengunjungi Kota Cahaya, dengan 35% juga mengungkapkan keinginan itu. Warga Amerika memperkirakan orang tua mereka akan menyapa “bonjour” kepada penduduk setempat (27%) dan mengambil foto klise dengan Menara Eiffel (27%) jika mereka mengunjungi Paris. Lucunya, sekitar sepertiga responden mengakui mereka akan melakukan hal yang sama (masing-masing 31% dan 36%).
Meskipun terdapat kesamaan ini, 62% warga Amerika mengatakan bahwa akan menjadi prioritas bagi mereka untuk memiliki kebiasaan perjalanan yang berbeda dari orang tua mereka saat mengunjungi Paris.
Dr. Rick, pelatih kehidupan orangtua di Progressive, menawarkan harapan bagi mereka yang berjuang melawan perilaku yang diwariskan: “Meskipun data menunjukkan 'Parentamorphosis' — suatu kondisi yang menggambarkan saat individu mulai meniru perilaku orangtua mereka yang sudah ketinggalan zaman — menonjol saat bepergian, masih ada harapan untuk tidak menjadi orangtua Anda. Saya akan berada di sini untuk Anda di setiap langkah, memberi Anda panduan yang berguna dan kiat mudah tentang cara tidak menjadi orangtua Anda saat bepergian. Dan jangan lupa, Anda benar-benar tidak perlu bertepuk tangan saat pesawat mendarat.”
Saat warga Amerika mengemasi tas mereka untuk petualangan musim panas terakhir, survei ini berfungsi sebagai pengingat lucu bahwa meskipun kita mungkin mencoba melepaskan diri dari pengaruh orang tua kita, kebiasaan perjalanan mereka mungkin ikut serta.
Metodologi survei:
Talker Research mensurvei 2.000 warga Amerika yang dibagi rata berdasarkan generasi; survei ini ditugaskan oleh Progressive dan dikelola serta dilakukan secara daring oleh Talker Research antara 25 Juni dan 1 Juli 2024.