

Foto oleh Lu Sálvaro dari Pexels
LUND, Swedia — Kabar baik bagi pecinta makanan penutup: sepotong kue sesekali mungkin bisa membantu Anda. Para peneliti dari Lund University mengungkapkan bahwa tidak semua gula diciptakan sama, dan pendekatan Anda terhadap makanan manis mungkin lebih berbeda dibandingkan nasihat kesehatan tradisional “katakan saja tidak”.
Studi baru mereka dipublikasikan di Perbatasan dalam Kesehatan Masyarakat menemukan sesuatu yang tidak terduga: meskipun minuman manis berbahaya bagi kesehatan jantung, minuman sesekali mungkin justru memberikan efek kardiovaskular manfaat. Penelitian yang melibatkan hampir 70.000 partisipan di Swedia selama lebih dari dua dekade ini menemukan bahwa konteks konsumsi gula sama pentingnya dengan jumlahnya.
“Temuan paling mencolok dari penelitian kami adalah perbedaan hubungan antara berbagai sumber tambahan gula dan risiko penyakit kardiovaskular,” kata Suzanne Janzi, peneliti utama studi tersebut, dalam siaran persnya.
Wawasan mengejutkan ini menantang pedoman diet sederhana yang menggabungkan semua gula menjadi satu. Secara khusus, tim meneliti bagaimana penambahan asupan gula berhubungan dengan tujuh jenis penyakit kardiovaskular, termasuk stroke, gagal jantung, dan serangan jantung.
Para ilmuwan menemukan bahwa minuman manis menimbulkan ancaman paling signifikan terhadap kesehatan jantung. Minum lebih dari delapan porsi minuman manis per minggu dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap beberapa kondisi kardiovaskular. Secara khusus, peserta yang mengonsumsi minuman manis dalam jumlah besar memiliki risiko 19% lebih tinggi terkena stroke iskemik, 18% lebih tinggi risiko gagal jantung, dan 31% lebih tinggi risiko aneurisma aorta perut.
“Gula cair, yang ditemukan dalam minuman manis, biasanya memberikan lebih sedikit rasa kenyang dibandingkan bentuk padat – gula membuat Anda merasa kurang kenyang – berpotensi menyebabkan konsumsi berlebihan,” jelas Janzi.


Yang mengejutkan, penelitian tersebut menemukan sesuatu yang tidak terduga pada makanan seperti kue kering, es krim, dan coklat. Bertentangan dengan perkiraan banyak orang, orang yang mengonsumsi sangat sedikit makanan (dua porsi atau kurang per minggu) sebenarnya mengalaminya lebih tinggi risiko penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih banyak.
Penelitian ini mengikuti peserta berusia antara 45 dan 83 tahun selama lebih dari dua dekade, menjadikannya salah satu investigasi paling komprehensif mengenai dampak kesehatan jangka panjang gula. Para peneliti mengumpulkan informasi diet terperinci dari para partisipan pada tahun 1997 dan 2009, melacak asupan gula mereka dan hasil kesehatan selanjutnya.
Salah satu temuan yang paling menarik adalah bagaimana sumber gula yang berbeda tampaknya memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap kesehatan jantung. Meskipun minuman manis secara konsisten menunjukkan hubungan negatif terhadap kesehatan, sumber gula lain seperti gula pasir, madu, dan selai memiliki cerita yang lebih kompleks.
Hal yang paling penting? Moderasi adalah kuncinya, dan dari mana Anda mendapatkan gula itu penting. Peserta yang mengonsumsi antara 5% dan 7,5% kalori harian mereka dari tambahan gula sebenarnya menunjukkan risiko lebih rendah terhadap beberapa penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih banyak gula. Oleh karena itu, mengurangi minuman manis mungkin merupakan strategi kesehatan yang lebih efektif daripada menghilangkan semua makanan manis.
Ringkasan Makalah
Metodologi
Penelitian ini menggunakan data dari dua kelompok populasi besar di Swedia: Kelompok Mammografi Swedia dan Kelompok Pria Swedia. Peserta menyelesaikan kuesioner diet rinci pada tahun 1997 dan 2009, memberikan informasi tentang konsumsi gula mereka di berbagai kategori makanan dan minuman. Para peneliti kemudian melacak catatan kesehatan peserta, mendokumentasikan diagnosis penyakit kardiovaskular baru selama lebih dari 20 tahun.
Hasil Utama
Temuan utama menunjukkan hubungan kompleks antara asupan gula dan kesehatan jantung. Minuman manis secara konsisten dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, sementara makanan ringan seperti kue kering dan coklat menunjukkan hubungan perlindungan yang tidak terduga. Penambahan asupan gula antara 5% dan 10% kalori harian tampaknya memiliki risiko kesehatan terendah secara keseluruhan.
Keterbatasan Studi
Penelitian ini bersifat observasional, artinya dapat menunjukkan hubungan tetapi tidak dapat membuktikan sebab akibat secara pasti. Informasi diet dilaporkan sendiri, sehingga dapat menimbulkan beberapa kesalahan pelaporan. Selain itu, sekitar 39% peserta tidak melengkapi kuesioner tindak lanjut pada tahun 2009.
Diskusi & Kesimpulan
Studi tersebut menekankan bahwa tidak semua sumber gula sama berbahayanya. Minuman manis tampaknya menjadi yang paling bermasalah, sementara sumber gula lainnya mungkin memiliki efek yang lebih berbeda. Temuan ini menunjukkan pedoman diet saat ini mungkin perlu disempurnakan, terutama mengenai rekomendasi tambahan gula.
Pendanaan & Pengungkapan
Penelitian ini didanai oleh Dewan Penelitian Swedia, Yayasan Jantung dan Paru-Paru, dan Yayasan Albert Påhlsson. Para peneliti menyatakan tidak ada konflik kepentingan, dan penelitian dilakukan secara independen melalui lembaga penelitian akademis.