Ringkasan Makalah
Metodologi
Para peneliti mengumpulkan sampel darah dan jaringan dari 64 orang penderita kanker kolorektal (CRC), membagi mereka menjadi dua kelompok: 20 pasien dengan CRC dini (didiagnosis pada usia 50 tahun atau lebih muda) dan 44 pasien dengan CRC sedang (didiagnosis pada usia 60 tahun atau lebih tua). Mereka juga menyertakan kelompok kontrol yang terdiri dari 49 orang tanpa kanker.
Mereka menganalisis sampel-sampel ini dengan dua cara:
- Metabolomik: Mereka mengamati lebih dari 400 metabolit (molekul kecil) dalam darah menggunakan teknik yang disebut kromatografi gas-spektrometri massa.
- Analisis mikrobioma: Mereka memeriksa komunitas bakteri dalam jaringan tumor menggunakan pengurutan DNA.
Para peneliti kemudian menggunakan metode statistik canggih dan pembelajaran mesin untuk mengidentifikasi perbedaan metabolit dan bakteri antara CRC onset dini dan onset rata-rata, mencari korelasi antara metabolit dan bakteri tertentu, dan membangun model yang dapat membedakan antara CRC onset dini dan onset rata-rata berdasarkan profil ini.
Hasil Utama
Profil metabolit dalam darah jauh lebih baik dalam membedakan kanker kolorektal yang terjadi lebih awal dari yang terjadi rata-rata dibandingkan dengan profil bakteri dari jaringan tumor. Para peneliti mengidentifikasi beberapa metabolit dan spesies bakteri yang berbeda antara kedua kelompok.
Gliserol dan pseudouridin lebih banyak ditemukan pada CRC dengan onset sedang. Bakteri tertentu seperti Parasutterella dan Ruminococcaceae lebih umum ditemukan pada CRC dengan onset dini.
Para peneliti juga menemukan korelasi menarik antara metabolit tertentu dan bakteri. Misalnya, gliserol dan pseudouridin berkorelasi negatif dengan bakteri yang lebih umum pada CRC awal. Analisis jaringan menunjukkan pola interaksi yang berbeda antara metabolit dan bakteri pada CRC awal vs. awal rata-rata, terutama yang melibatkan metabolit siklus urea.
Keterbatasan Studi
Studi ini hanya melibatkan 64 pasien kanker kolorektal, yang membatasi kekuatan statistik dan generalisasinya. Temuan tersebut tidak diuji pada kelompok pasien yang terpisah untuk memastikan keakuratannya. Sampel dikumpulkan setelah diagnosis kanker, jadi tidak jelas apakah perbedaan yang diamati menyebabkan kanker atau diakibatkan olehnya.
Meskipun para peneliti mencoba memperhitungkan beberapa faktor, mungkin ada variabel yang tidak terukur yang memengaruhi hasilnya. Hanya jaringan tumor yang dianalisis, bukan sampel tinja, yang mungkin memberikan gambaran bakteri usus yang lebih lengkap.
Diskusi & Kesimpulan
Profil metabolit berbasis darah menunjukkan hasil yang menjanjikan sebagai biomarker potensial untuk membedakan CRC dengan onset dini dari onset rata-rata. Studi ini menyoroti interaksi kompleks antara metabolisme, bakteri usus, dan perkembangan kanker pada pasien yang lebih muda dibandingkan pasien yang lebih tua. Perbedaan dalam metabolisme siklus urea antara CRC dengan onset dini dan onset rata-rata dapat menjadi area penting untuk penelitian lebih lanjut, yang berpotensi menghasilkan pendekatan terapeutik baru.
Temuan ini menunjukkan bahwa proses biologis yang mendasari kanker kolorektal dini mungkin berbeda dari proses biologis pada pasien yang lebih tua, yang dapat berimplikasi pada strategi pencegahan, penyaringan, dan pengobatan. Meskipun menjanjikan, hasil ini perlu divalidasi pada populasi yang lebih besar dan beragam sebelum dapat diterapkan secara klinis.
Pendanaan & Pengungkapan
Studi ini didukung oleh Sondra dan Stephen Hardis Chair dalam Penelitian Onkologi.
Beberapa penulis melaporkan potensi konflik kepentingan, termasuk:
- Peran konsultasi untuk perusahaan farmasi dan bioteknologi
- Pendanaan penelitian dari berbagai sumber
- Kepemilikan saham di perusahaan yang terkait dengan perawatan kesehatan
- Honorarium untuk pidato
Pengungkapan ini penting untuk transparansi, yang memungkinkan pembaca mempertimbangkan potensi bias dalam penelitian atau interpretasinya.