Mengapa segala sesuatu tampak datar padahal bumi bulat?

Mengapa segala sesuatu tampak datar padahal bumi bulat? – Zayden, usia 11, Corona, California

Sejak orang Yunani kuno pertama kali melakukan pengamatan terhadap Bulan dan langit yang berbentuk lingkaran, para ilmuwan telah mengetahui bahwa Bumi berbentuk bulat. Kita semua pernah melihat gambar-gambar indah Bumi dari luar angkasa, beberapa difoto oleh astronot dan lainnya dikumpulkan dari jarak jauh dengan satelit yang mengorbit. Jadi mengapa planet kita tidak terlihat bulat saat kita berdiri di taman atau melihat ke luar jendela?

Jawabannya adalah tentang perspektif. Manusia adalah makhluk sangat kecil yang hidup di lingkungan yang sangat luas.

Rata-rata orang dewasa memiliki tinggi antara 5 kaki dan 6 kaki 6 inci (1,5 hingga 2 meter), dan anak-anak lebih kecil. Bayangkan Anda seorang pemain akrobat sirkus yang berdiri di atas bola yang lebarnya sekitar 3 kaki (1 meter). Dari atas bola, Anda akan melihatnya melengkung menjauhi kaki Anda ke segala arah.

Sekarang bayangkan seekor lalat kecil di atas bola sirkus itu. Sudut pandangnya mungkin satu milimeter atau kurang di atas permukaan. Karena lalat jauh lebih kecil daripada bola, dan pandangannya dekat dengan permukaan, ia tidak dapat melihat keseluruhan bola.

Bumi memiliki lebar sekitar 42 juta kaki (12,8 juta meter), dan sudut pandang orang dewasa pun hanya berjarak 6 kaki (sekitar 2 meter) di atas permukaannya. Mata kita tidak mungkin bisa melihat ukuran bumi bulat saat kita berdiri di atasnya. Anda tidak dapat mengatakan bahwa Bumi itu bulat meskipun Anda mendaki ke puncak Gunung Everest, yang berada 29.035 kaki (8.850 meter) di atas permukaan laut.

Satu-satunya cara untuk melihat lekuk bumi adalah dengan terbang lebih dari 6 mil (10 kilometer) di atas permukaannya. Sebab, panjang cakrawala yang kita lihat bergantung pada seberapa tinggi kita berada di atas permukaan bumi.

Berdiri di tanah tanpa ada apa pun yang menghalangi pandangan kita, mata kita dapat melihat cakrawala sekitar 3 mil (4,8 kilometer). Keliling planet ini tidak cukup untuk melihat garis cakrawala mulai memperlihatkan lengkungannya. Bagaikan seekor lalat di atas bola sirkus, kita tidak dapat cukup melihat tepi pertemuan bumi dengan langit.

Untuk melihat planet bulat secara keseluruhan, Anda perlu menumpang astronot atau satelit. Ini akan memberi Anda pandangan penuh tentang Bumi dari jarak yang lebih jauh.

Pesawat komersial besar juga bisa terbang cukup tinggi untuk memberikan gambaran sekilas tentang lengkungan bumi, meskipun pilot memiliki pandangan yang jauh lebih baik dari bagian depan pesawat dibandingkan penumpang yang melihatnya dari jendela samping.

Tidak terlalu berbentuk bola

Bahkan dari luar angkasa, Anda tidak akan mendeteksi sesuatu yang penting tentang bentuk bumi: Bumi tidak bulat sempurna. Ini sebenarnya berbentuk bola agak pepat, atau ellipsoid. Artinya, bumi di sekitar khatulistiwa sedikit lebih lebar daripada tingginya, seperti bola yang diduduki seseorang dan diremas sedikit.

Hal ini disebabkan oleh rotasi bumi yang menciptakan gaya sentrifugal – gaya yang sama yang menyebabkan Anda terbang dari komidi putar yang berputar jika Anda tidak berpegangan. Gaya ini menghasilkan sedikit tonjolan di bagian pinggang planet.

Fitur topografi di permukaan bumi, seperti pegunungan dan palung laut dalam, juga sedikit mengubah bentuknya. Hal ini menyebabkan variasi kecil pada kekuatan medan gravitasi bumi – gaya yang menarik semua benda di bumi ke bawah, menuju pusat planet.

Ilmu kebumian, bidang yang saya pelajari, memiliki cabang bernama geodesi yang dikhususkan untuk mempelajari bentuk bumi dan posisinya di luar angkasa. Geodesi menginformasikan segalanya mulai dari membangun selokan dan membuat peta kenaikan permukaan laut yang akurat hingga meluncurkan dan melacak pesawat ruang angkasa. Ini adalah bidang penting dalam penelitian ilmiah saat ini dan merupakan pengingat bahwa kita masih mempelajari tentang planet menakjubkan yang kita sebut rumah ini.