BARU YORK — Apa hal terbaik yang bisa diberikan bos kepada karyawannya di musim liburan ini? Jawabannya mungkin sederhana, “terima kasih!” Ternyata para pekerja hanya ingin sedikit apresiasi.
Sebuah jajak pendapat baru terhadap 2.000 karyawan AS menemukan bahwa 55% merasa lebih dihargai selama musim liburan dibandingkan waktu lainnya dalam setahun. Untuk hari libur, dua dari tiga (65%) mengatakan mereka kemungkinan akan menghadiri pesta liburan di tempat kerja mereka tahun ini. Banyak yang datang untuk mendapatkan makanan gratis (39%) atau jika teman kerja mereka datang (34%).
Selain keceriaan liburan, survei yang dilakukan oleh Motivosity dan dilakukan oleh Talker Research juga menemukan bahwa 72% responden mengatakan bahwa terhubung dengan budaya perusahaan adalah hal yang penting bagi mereka. Pada intinya, 48% percaya bahwa yang membuat budaya perusahaan begitu istimewa adalah rekan kerja mereka — lebih dari itu dibandingkan kepemimpinan (38%) atau keyakinan pada nilai-nilai dan misi yang sama (33%).
Selain itu, 63% karyawan percaya bahwa komunikasi “tatap muka” adalah cara paling efektif untuk membangun hubungan positif dengan rekan kerja mereka. Hampir separuh pekerja yang disurvei juga menyatakan bahwa menerima penghargaan dari rekan kerja (48%) dan atasan mereka (46%) adalah cara terbaik untuk menunjukkan rasa terima kasih di tempat kerja. Faktanya, masyarakat Amerika lebih menghargai hal ini dibandingkan menerima kenaikan gaji rutin (39%).
Setelah membaca daftar panjang manfaat non-tradisional, responden masih memilih menerima apresiasi dari kantor mereka dibandingkan hal-hal seperti makanan ringan, program kesehatan mental, dan area relaksasi. Mayoritas karyawan (58%) mengatakan bahwa komitmen perusahaan terhadap pengakuan dan penghargaan karyawan mempunyai peran “utama” atau “signifikan” dalam keputusan mereka untuk tetap bertahan pada pekerjaan mereka saat ini.
Sebagai perbandingan, hanya 13% yang mengatakan bahwa mereka tidak terpengaruh oleh pengakuan perusahaan ketika memutuskan untuk tetap tinggal atau keluar.
“Ada segudang data yang memberi tahu para pemimpin bahwa kesuksesan adalah tentang orang-orang dan bahwa pengakuan adalah pendorong nomor 1 kepuasan kerja, namun para pemimpin masih berjuang untuk mendapatkan hasil yang berarti,” kata CEO Motivosity Scott Johnson dalam sebuah pernyataan. “Inilah rahasia sukses: jangan lakukan sendiri. Anda tidak bisa melakukannya sendiri. Anda tidak bisa 'mendorong' budaya semacam ini dari atas ke bawah. Kami melihat semakin pentingnya peran 'rekan kerja' di perusahaan. Para pemimpin perlu memanfaatkan kekuatan tersebut dengan memberdayakan tim mereka agar lebih terhubung dan lebih menghargai satu sama lain.”
Penelitian ini menemukan bahwa koneksi dan komunikasi adalah fondasi utama budaya yang baik. Tiga puluh delapan persen percaya bahwa tempat kerja mereka memiliki budaya kerja yang “sangat” baik — memupuk perasaan memiliki, persahabatan, dan komunikasi yang bersahabat antar rekan kerja.
Faktor yang paling berpengaruh dalam menjalin hubungan positif dengan rekan kerja adalah bekerja bersama secara langsung (34%) dan sering berkomunikasi di lingkungan kerja (27%). Bentuk komunikasi utama yang paling umum antar rekan kerja adalah melalui percakapan tatap muka (61%), email (30%), panggilan telepon (24%), dan SMS melalui telepon pribadi (20%).
Metodologi survei
Talker Research mensurvei 2.000 pekerja Amerika; survei ini ditugaskan oleh Motivosity dan dikelola serta dilakukan secara online oleh Talker Research antara 11 November dan 15 November 2024.