Ringkasan Makalah
Metodologi
Para peneliti menggunakan desain crossover double-blind yang dikontrol plasebo, yang dianggap sebagai standar emas untuk uji klinis. Ini berarti bahwa setiap peserta menyelesaikan dua sesi: satu sesi di mana mereka menerima CBG dan sesi lainnya di mana mereka menerima plasebo, tetapi baik peserta maupun peneliti tidak mengetahui yang mana selama sesi tersebut. Ini membantu menghilangkan bias dan efek plasebo.
Studi ini dilakukan dari jarak jauh melalui Zoom, dengan peserta mengonsumsi CBG atau plasebo di rumah. Mereka kemudian menyelesaikan berbagai kuesioner dan tes untuk mengukur kecemasan, stres, suasana hati, memori, dan gangguan. Para peneliti juga menyertakan tugas pemicu stres untuk melihat bagaimana CBG dapat memengaruhi respons stres.
Hasil Utama
Peserta melaporkan merasa kurang cemas setelah mengonsumsi CBG dibandingkan dengan plasebo. CBG tampak mengurangi tingkat stres, terutama sebelum tugas yang menimbulkan stres.
Anehnya, peserta menunjukkan hasil yang lebih baik pada tes memori verbal setelah mengonsumsi CBG. CBG tidak menyebabkan gangguan atau keracunan yang nyata. Tidak ada perbedaan signifikan dalam suasana hati atau efek samping antara CBG dan plasebo.
Keterbatasan Studi
Penelitian ini menggunakan sampel yang relatif kecil, yaitu 34 peserta yang semuanya adalah orang dewasa sehat yang pernah menggunakan ganja. Hanya satu dosis CBG yang relatif rendah yang diuji.
Efeknya hanya diukur sekitar satu jam setelah mengonsumsi CBG, jadi efek jangka panjangnya tidak diketahui. Penelitian ini dilakukan dari jarak jauh, yang membatasi kemampuan peneliti untuk mengukur respons fisiologis atau mengendalikan lingkungan pengujian.
Diskusi & Kesimpulan
Para peneliti menekankan bahwa meskipun hasil ini menjanjikan, namun perlu direplikasi dalam penelitian yang lebih besar, terutama dengan peserta yang memiliki gangguan kecemasan klinis. Temuan tak terduga tentang peningkatan daya ingat verbal dengan CBG ini menarik dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
Tidak adanya gangguan atau keracunan akibat CBG merupakan poin penting, karena hal ini menunjukkan bahwa CBG berpotensi digunakan tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari. Akan tetapi, para peneliti mengingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi profil keamanan CBG, terutama dengan dosis yang lebih tinggi atau penggunaan jangka panjang.
Secara keseluruhan, studi ini memberikan bukti klinis pertama yang mendukung potensi CBG sebagai senyawa pengurang kecemasan, membuka pintu untuk penelitian lebih lanjut tentang penggunaan terapeutiknya.
Pendanaan & Pengungkapan
Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti di Washington State University. Penelitian ini didanai oleh CReDO Science, yang bekerja sama dengan CBG. Pendana tidak memiliki peran dalam analisis atau interpretasi temuan.