Ringkasan Makalah
Metodologi
Penelitian ini menggunakan rancangan uji coba terkontrol acak, yang dianggap sebagai standar emas dalam penelitian ilmiah. Peserta secara acak dimasukkan ke dalam kelompok mindfulness atau kelompok kontrol. Kelompok mindfulness menggunakan aplikasi Medito selama 30 hari, berlatih mindfulness selama 10 menit setiap hari.
Sesi-sesi ini meliputi latihan relaksasi, pengaturan niat, pemindaian tubuh, pernapasan terfokus, dan refleksi diri. Sementara itu, kelompok kontrol mendengarkan cuplikan 10 menit dari “Alice in Wonderland” setiap hari. Desain ini memungkinkan peneliti untuk membandingkan efek praktik kesadaran penuh dengan aktivitas serupa yang tidak melibatkan kesadaran penuh.
Peserta menyelesaikan survei di tiga titik: sebelum memulai (awal), setelah 30 hari (pascaintervensi), dan setelah 60 hari (tindak lanjut). Survei ini mengukur berbagai aspek kesehatan mental, termasuk kesejahteraan, depresi, dan kecemasan, serta sikap terhadap perilaku kesehatan. Dengan membandingkan perubahan dalam pengukuran ini antara kedua kelompok, peneliti dapat menentukan efek dari aplikasi mindfulness.
Hasil Utama
Setelah 30 hari, kelompok mindfulness menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol:
- Gejala depresi berkurang 19,2% lebih banyak
- Kesejahteraan meningkat 6,9% lebih banyak
- Kecemasan menurun sebesar 12,6% lebih banyak
- Sikap terhadap kesehatan menjadi 7,1% lebih positif
- Niat menjaga kesehatan meningkat 6,5% lebih banyak
Pada tindak lanjut dua bulan, kelompok yang melakukan mindfulness mempertahankan kesejahteraan psikologis yang lebih baik, gejala depresi yang lebih rendah, dan kualitas tidur yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol. Mereka juga melaporkan pengaturan diri yang lebih otonom dan mempertahankan sikap yang lebih positif terhadap pemeliharaan kesehatan.
Yang penting, penelitian ini menemukan bahwa perubahan sikap terhadap perilaku kesehatan dan niat berperilaku sebagian menjelaskan peningkatan kesejahteraan dan gejala depresi.
Keterbatasan Studi
Meskipun hasil penelitian ini menjanjikan, ada beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan. Angka putus sekolah tinggi, dengan hanya sekitar 24% peserta yang menyelesaikan survei pascaintervensi. Hal ini umum terjadi dalam penelitian kesehatan digital tetapi dapat menimbulkan bias. Sampelnya, meskipun beragam, kemungkinan besar masih berpendidikan tinggi dan kaya, sehingga berpotensi membatasi generalisasi.
Studi ini juga mengandalkan pengukuran yang dilaporkan sendiri, yang dapat menjadi bias. Terakhir, meskipun studi ini mengukur sikap dan niat terhadap perilaku kesehatan, studi ini tidak mengukur perubahan perilaku yang sebenarnya.
Diskusi & Kesimpulan
Studi ini memberikan bukti kuat bahwa aplikasi kesadaran digital dapat meningkatkan kesehatan mental dan memengaruhi sikap terhadap perilaku kesehatan. Studi ini menunjukkan bahwa praktik kesadaran mungkin berhasil sebagian dengan mengubah cara orang berpikir tentang kesehatan mereka. Sampel studi yang besar dan beragam serta penggunaan aplikasi yang tersedia secara bebas membuat temuannya sangat relevan untuk strategi kesehatan masyarakat.
Hasilnya menyoroti potensi perangkat digital dalam mendemokratisasi akses ke dukungan kesehatan mental. Namun, penulis memperingatkan bahwa aplikasi tersebut harus dilihat sebagai salah satu dari sekian banyak perangkat, bukan solusi universal. Studi ini juga menggarisbawahi perlunya penelitian lebih lanjut tentang efek jangka panjang dari intervensi kesadaran digital dan dampaknya terhadap perilaku kesehatan yang sebenarnya.
Pendanaan & Pengungkapan
Studi ini didanai oleh Dewan Riset Ekonomi dan Sosial UKRI dan dilakukan bekerja sama dengan Yayasan Medito, sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk membina dunia yang lebih sadar. Penulis utama menjabat sebagai Petugas Riset tanpa kompensasi untuk Yayasan Medito pada saat uji coba. Meskipun Yayasan Medito tidak terlibat dalam pengumpulan data, analisis, atau proses publikasi ilmiah, hubungan ini diungkapkan demi transparansi.