Ringkasan Makalah
Metodologi
Studi ini menganalisis data dari tiga kelompok kohort besar yang berhubungan dengan kesehatan di Amerika Serikat: Nurses' Health Study (NHS), NHS II, dan Health Professionals Follow-Up Study (HPFS). Penelitian ini melacak kebiasaan makan, termasuk konsumsi coklat, selama beberapa dekade. Peserta secara teratur mengisi kuesioner makanan yang mencatat seberapa sering mereka makan coklat hitam, susu, atau coklat total. Untuk memastikan keakuratannya, penelitian ini mengecualikan individu dengan penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung, atau kanker yang sudah ada sebelumnya.
Para peneliti mengkonfirmasi kasus diabetes melalui kuesioner tindak lanjut dan catatan medis. Penelitian ini menggunakan model statistik tingkat lanjut untuk mengeksplorasi hubungan antara asupan coklat dan risiko diabetes sambil mengontrol faktor-faktor lain seperti berat badan, olahraga, dan kualitas makanan.
Hasil Utama
Peserta yang makan setidaknya lima porsi coklat hitam dalam seminggu memiliki risiko 21% lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang jarang atau tidak makan sama sekali. Efek ini tidak berlaku pada coklat susu, yang tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan pencegahan diabetes. Sebaliknya, asupan coklat susu yang lebih tinggi berkorelasi dengan penambahan berat badan dari waktu ke waktu, yang merupakan faktor risiko diabetes. Khususnya, hubungan perlindungan antara coklat hitam dan risiko diabetes tampaknya meningkat seiring dengan jumlah yang dikonsumsi.
Keterbatasan Studi
Penelitian ini mengandalkan data yang dilaporkan sendiri, yang dapat menyebabkan kesalahan memori atau bias. Meskipun para peneliti telah menyesuaikan banyak faktor, mereka tidak dapat memperhitungkan setiap potensi pengaruhnya. Misalnya, orang yang mengonsumsi cokelat hitam umumnya menjalani gaya hidup yang lebih sehat, sehingga hasilnya tidak baik. Terlebih lagi, penelitian tersebut tidak memasukkan coklat putih atau jenis coklat lainnya. Uji coba secara acak diperlukan untuk memastikan apakah coklat hitam secara aktif mengurangi risiko diabetes atau ada faktor lain yang berperan.
Diskusi & Kesimpulan
Temuan ini menunjukkan bahwa coklat hitam, kaya akan flavonoid, mungkin menawarkan manfaat kesehatan dengan meningkatkan kontrol gula darah dan mengurangi peradangan – mekanisme yang terkait dengan pencegahan diabetes. Cokelat susu, yang lebih tinggi gula dan lemaknya, mungkin menetralkan manfaat ini, sehingga menekankan pentingnya kandungan kakao. Meskipun masih terlalu dini untuk merekomendasikan cokelat hitam sebagai “pengobatan”, penelitian ini mendukung posisinya sebagai camilan yang berpotensi menyehatkan dalam jumlah sedang. Para peneliti menganjurkan eksplorasi lebih lanjut tentang bagaimana flavonoid mempengaruhi kesehatan jangka panjang.
Pendanaan & Pengungkapan
Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari institusi seperti Harvard TH Chan School of Public Health dan Shanghai Jiao Tong University. Penelitian ini didanai oleh beberapa hibah dari National Institutes of Health, namun penulisnya mengungkapkan tidak ada konflik kepentingan atau ikatan keuangan dengan produsen coklat, sehingga memastikan hasil yang tidak memihak.