WASHINGTON — Amerika Serikat memiliki reputasi buruk karena terobsesi dengan makanan cepat saji, tetapi sulit untuk membantah klaim tersebut ketika gerai makanan cepat saji benar-benar ada di mana-mana — termasuk rumah sakit! Hampir 70% rumah sakit AS yang berafiliasi dengan sekolah kedokteran memiliki setidaknya satu restoran makanan cepat saji di dalam fasilitas mereka, menurut para peneliti dari Physicians Committee for Responsible Medicine.
Temuan ini memperbarui studi tahun 2006 yang awalnya melaporkan 63% rumah sakit yang berafiliasi dengan sekolah kedokteran memiliki restoran cepat saji di tempat. Lima restoran cepat saji yang paling umum di rumah sakit adalah Subway, Starbucks, Au Bon Pain, Chick-fil-A, dan McDonald's. Rincian survei lengkap dipublikasikan di Jurnal Kedokteran Gaya Hidup Amerika.
“Menyediakan makanan cepat saji seperti burger keju dan ayam goreng di rumah sakit berbahaya bagi kesehatan pasien, pengunjung, dan staf,” kata Dr. Zeeshan Ali, penulis utama makalah ini dan spesialis program gizi di Physicians Committee, dalam rilis media. “Rumah sakit adalah tempat penyembuhan, dan makanan apa pun yang disajikan di rumah sakit harus membantu memperkuat pesan itu dengan banyak makanan sehat yang berfokus pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.”
Meskipun makanan cepat saji praktis, namun bukan yang paling bergizi. Makan makanan cepat saji meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Mengonsumsinya empat kali seminggu meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 80%. Menurut para peneliti, restoran cepat saji di rumah sakit melemahkan pesan yang disampaikan dokter untuk mendorong pasien mereka makan lebih sehat. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa keluarga yang mengunjungi rumah sakit lebih cenderung membeli McDonald's jika tersedia di rumah sakit dan empat kali lebih mungkin makan junk food pada hari janji temu mereka.
“Rumah sakit harus menetapkan standar dalam hal gizi yang baik dan harus menyediakan restoran yang memperkuat pesan bahwa makanan yang rendah lemak jenuh, bebas kolesterol, dan tinggi serat adalah pilihan paling sehat bagi pasien, staf, dan pengunjung,” kata Dr. Roxanne Becker, anggota Komite Dokter dan salah satu penulis studi.
Dokter di Komite Dokter meminta mahasiswa kedokteran dari 192 sekolah kedokteran dan osteopatik untuk menyelesaikan survei di restoran cepat saji yang bertempat di rumah sakit pendidikan utama atau pusat medis mereka. Survei diselesaikan oleh 255 mahasiswa dari 146 sekolah. Dari 146 sekolah, 101 memiliki sedikitnya satu restoran cepat saji.
Ketika mahasiswa disurvei tentang pendapat mereka tentang restoran cepat saji yang ada di rumah sakit, lebih dari setengahnya sangat atau agak tidak setuju dengan keberadaan restoran cepat saji di sana. Burger King, KFC, Pizza Hut, dan Wendy's termasuk di antara 38 jaringan restoran cepat saji yang sering ditemukan di rumah sakit.
Pada tahun 2017, American Medical Association menyarankan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan standar gizi dengan menyediakan lebih banyak jenis makanan sehat, menghilangkan daging olahan dari menu, dan mengiklankan minuman yang lebih bergizi. Kini, penulis studi merekomendasikan untuk melanjutkan upaya ini dengan meminta jaringan makanan cepat saji menawarkan menu yang lebih sehat atau menghentikan restoran tersebut sama sekali.
Ringkasan Makalah
Metodologi
Para peneliti melakukan survei untuk menilai prevalensi dan jenis gerai makanan cepat saji di rumah sakit yang berafiliasi dengan sekolah kedokteran AS. Mereka mengundang mahasiswa kedokteran di 192 sekolah kedokteran dan osteopatik untuk menyelesaikan survei daring tentang restoran cepat saji yang berlokasi di rumah sakit tempat mereka menjalani rotasi selama pelatihan. Survei tersebut memberikan daftar jaringan makanan cepat saji yang umum dan memungkinkan mahasiswa untuk menambahkan jaringan lain yang ada. Para peneliti mendefinisikan restoran cepat saji sebagai restoran yang memenuhi setidaknya dua kriteria: layanan yang cepat, staf pelayan yang minimal, pembayaran sebelum menerima makanan, dan opsi untuk dibawa pulang.
Hasil Utama
Survei tersebut menerima tanggapan dari 146 dari 192 sekolah kedokteran dan osteopatik. Lebih dari dua pertiga (69,2%) sekolah melaporkan memiliki setidaknya satu restoran cepat saji yang berafiliasi dengan rumah sakit pendidikan mereka. Jaringan restoran cepat saji yang paling umum ditemukan adalah Starbucks, Subway, Chick-fil-A, Au Bon Pain, dan McDonald's. Namun, mayoritas responden mahasiswa (56,8%) tidak setuju bahwa restoran cepat saji boleh saja berlokasi di rumah sakit.
Keterbatasan Studi
Studi ini mengandalkan data yang dilaporkan sendiri oleh mahasiswa kedokteran, yang tidak dapat diverifikasi secara independen dengan mengunjungi atau menelepon rumah sakit. Selain itu, metode distribusi survei mungkin telah menimbulkan beberapa bias seleksi, karena tautan dibagikan melalui koneksi ke Physicians Committee for Responsible Medicine, organisasi tempat penulis berafiliasi.
Diskusi & Kesimpulan
Para peneliti mencatat bahwa maraknya gerai makanan cepat saji di rumah sakit, meskipun ada bukti dampak negatifnya terhadap kesehatan, mengirimkan pesan yang salah kepada mahasiswa kedokteran dan masyarakat umum tentang pola makan sehat. Mereka menyarankan agar rumah sakit mendorong gerai makanan cepat saji untuk menyediakan lebih banyak pilihan bergizi atau menggantinya dengan tempat yang menyajikan makanan yang lebih sehat. Memperbaiki lingkungan makanan di lingkungan layanan kesehatan dapat memengaruhi kebiasaan makan pasien, staf, dan pengunjung secara positif.
Pendanaan & Pengungkapan
Para penulis tidak menerima pendanaan eksternal untuk penelitian ini. Beberapa penulis, termasuk presiden Physicians Committee for Responsible Medicine, memiliki afiliasi dengan organisasi tersebut, yang mempromosikan nutrisi berbasis tanaman. Namun, para penulis tidak menerima kompensasi langsung untuk publikasi ini.