

Deklinasi magnet (sudut antara utara magnet dan geografis) pada tahun 2025 menurut WMM2025. Merah bersifat magnetis dari utara ke timur utara geografis; biru ke barat. BGS © UKRI dan © Wessel, P., dan WHF Smith (1996), Basis data garis pantai global, konsisten, hierarkis, dan beresolusi tinggi, J. Geophys. Res., 101(B4), 8741–8743, doi:10.1029/96JB00104 (v2.3.6)
NOTTINGHAM, Inggris Raya — Hanya beberapa hari sebelum Natal, sistem navigasi di seluruh dunia mendapatkan pembaruan penting berkat beberapa perilaku aneh dari kutub utara magnet bumi. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kutub telah mengubah kecepatannya secara dramatis – sebuah perubahan yang dapat mempengaruhi segalanya mulai dari GPS ponsel pintar hingga rute pengiriman Sinterklas.
“Perilaku utara magnetis saat ini adalah sesuatu yang belum pernah kami amati sebelumnya,” kata Dr. William Brown, pemodel medan geomagnetik di British Geological Survey, dalam siaran persnya. “Magnet utara telah bergerak perlahan di sekitar Kanada sejak tahun 1500an, namun dalam 20 tahun terakhir, pergerakannya semakin cepat menuju Siberia, semakin meningkat kecepatannya setiap tahun hingga sekitar lima tahun yang lalu, ketika tiba-tiba kecepatannya melambat dari 50 menjadi 35 km per tahun, yaitu perlambatan kecepatan terbesar yang pernah kami lihat.”


Untuk mengatasi perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, BGS dan Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) telah merilis World Magnetic Model (WMM) yang diperbarui – alat navigasi standar yang digunakan oleh pemerintah, militer, dan sistem sipil di seluruh dunia. Pembaruan tahun ini mencakup versi resolusi tinggi yang inovatif yang dapat menunjukkan dengan tepat variasi magnetik dalam jarak 300 kilometer (186,4 mil) di ekuator, dibandingkan dengan resolusi sebelumnya yang berjarak 3.300 kilometer.
Taruhannya tinggi untuk navigasi yang akurat. Tanpa pembaruan ini, perjalanan dari Afrika Selatan ke Inggris bisa menyimpang sejauh 150 kilometer (93,2 mil) – sebuah masalah besar bagi maskapai penerbangan komersial dan khususnya merupakan tantangan bagi penduduk Kutub Utara karena tenggat waktu Malam Natal yang ketat.
Lokasi kutub utara magnet mempengaruhi pembacaan kompas dan, lebih jauh lagi, sistem GPS di telepon, kapal, dan pesawat terbang. Fenomena alam ini didorong oleh pergerakan besi cair di inti luar bumi, sehingga penting bagi sistem navigasi untuk memperhitungkan pergeseran ini.
Model baru ini akan digunakan oleh organisasi-organisasi termasuk NATO, Departemen Pertahanan AS, dan Kementerian Pertahanan Inggris, untuk memastikan navigasi global yang aman dan akurat selama lima tahun ke depan. Untuk pengguna sehari-hari, pembaruan ini berarti GPS ponsel cerdas Anda akan terus memandu Anda secara akurat – baik saat Anda menuju ke toko kelontong atau ke cerobong asap.