Ringkasan Makalah
Metodologi
Para peneliti menggunakan alat yang disebut Flexitest untuk mengukur fleksibilitas. Penilaian komprehensif ini memeriksa 20 gerakan berbeda di tujuh sendi utama tubuh, termasuk pergelangan kaki, lutut, pinggul, badan, pergelangan tangan, siku, dan bahu. Untuk setiap gerakan, evaluator terlatih dengan lembut memandu sendi ke rentang gerak maksimumnya. Rentang ini kemudian dibandingkan dengan diagram standar dan diberi skor pada skala 0 hingga 4, dengan 4 mewakili tingkat fleksibilitas tertinggi.
Skor dari semua 20 gerakan tersebut kemudian dijumlahkan untuk membuat skor “Flexindex”, yang berkisar dari 0 hingga 80 dan mewakili fleksibilitas tubuh individu secara keseluruhan. Setelah penilaian awal, para peneliti melacak para peserta selama rata-rata sekitar 13 tahun, mencatat data kelangsungan hidup. Mereka kemudian menggunakan metode statistik untuk menganalisis hubungan antara skor Flexindex dan tingkat kelangsungan hidup, sambil memperhitungkan faktor-faktor lain seperti usia, indeks massa tubuh, dan status kesehatan secara keseluruhan.
Hasil Utama
Studi ini mengungkap hubungan yang jelas antara fleksibilitas dan kelangsungan hidup. Peserta dengan skor Flexindex yang lebih tinggi menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk bertahan hidup selama periode tindak lanjut. Tren ini berlaku untuk pria dan wanita, bahkan setelah disesuaikan dengan usia, indeks massa tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan. Hubungan tersebut paling jelas terlihat pada fleksibilitas ekstrem.
Bagi pria, mereka yang berada dalam 10% fleksibilitas terendah memiliki tingkat kematian 21,2%, dibandingkan dengan hanya 7,8% untuk 10% teratas. Perbedaannya bahkan lebih mencolok bagi wanita, dengan 10% yang paling tidak fleksibel mengalami tingkat kematian 15,4%, dibandingkan dengan hanya 2,0% untuk 10% yang paling fleksibel. Menariknya, wanita secara umum lebih fleksibel daripada pria, dengan skor Flexindex rata-rata sekitar 35% lebih tinggi. Keuntungan bertahan hidup yang terkait dengan fleksibilitas yang lebih tinggi menjadi jelas relatif awal, dalam 5-6 tahun sejak penilaian awal.
Keterbatasan Studi
Meskipun temuan penelitian ini menarik, penting untuk mempertimbangkan beberapa keterbatasan. Peserta penelitian sebagian besar berkulit putih dan memiliki tingkat sosial ekonomi dan pendidikan yang lebih tinggi di Brasil, yang dapat membatasi generalisasi hasil penelitian ke populasi lain. Desain penelitian, meskipun dapat menunjukkan hubungan antara fleksibilitas dan kelangsungan hidup, tidak dapat membuktikan bahwa fleksibilitas secara langsung menyebabkan umur yang lebih panjang. Para peneliti tidak dapat mengendalikan semua faktor yang dapat memengaruhi fleksibilitas dan kelangsungan hidup, seperti kebiasaan olahraga atau pola makan yang terperinci.
Selain itu, penelitian ini tidak memberikan informasi tentang kebiasaan merokok semua peserta, yang berpotensi memengaruhi hasilnya. Terakhir, meskipun Flexitest bersifat komprehensif, namun mungkin tidak mencakup semua aspek fleksibilitas yang mungkin penting bagi kesehatan.
Diskusi & Kesimpulan
Studi ini menunjukkan bahwa fleksibilitas dapat menjadi komponen penting dari kesehatan dan umur panjang secara keseluruhan, di samping faktor-faktor yang lebih dikenal seperti kebugaran kardiovaskular dan kekuatan. Para peneliti mengusulkan beberapa penjelasan potensial untuk hubungan ini. Fleksibilitas dapat berfungsi sebagai indikator kesehatan fisik dan kebugaran secara keseluruhan. Sebaliknya, fleksibilitas yang buruk dapat dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya, seperti kekakuan arteri atau peradangan kronis. Ada kemungkinan juga bahwa individu yang lebih fleksibel lebih cenderung terlibat dalam aktivitas fisik yang meningkatkan kesehatan.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan menarik untuk penelitian di masa mendatang, seperti apakah meningkatkan fleksibilitas melalui latihan yang terarah dapat meningkatkan umur panjang, bagaimana fleksibilitas berinteraksi dengan aspek kebugaran lainnya dalam meningkatkan kesehatan, dan apakah penilaian fleksibilitas dapat digunakan sebagai alat sederhana untuk mengidentifikasi individu yang berisiko lebih tinggi mengalami kematian dini. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, studi ini menunjukkan bahwa memperhatikan fleksibilitas – melalui aktivitas seperti peregangan, yoga, atau tai chi – dapat bermanfaat bagi kesehatan dan umur panjang secara keseluruhan.
Pendanaan & Pengungkapan
Para penulis melaporkan bahwa mereka tidak menerima pendanaan khusus untuk pekerjaan ini dan menyatakan tidak ada konflik kepentingan yang terkait dengan penelitian ini. Kemandirian dari pendanaan eksternal atau konflik kepentingan ini memperkuat kredibilitas penelitian, karena hal ini menunjukkan bahwa temuan tersebut tidak dipengaruhi oleh kepentingan finansial atau bias dari sumber pendanaan. Kurangnya pendanaan eksternal dan konflik kepentingan menambah bobot pada kesimpulan penelitian dan menggarisbawahi komitmen peneliti terhadap penyelidikan ilmiah yang tidak bias dalam bidang penelitian kesehatan dan umur panjang yang baru ini.