
(© fahrwasser – stock.adobe.com)
SZCZECIN, Polandia — Para pengamat harus waspada: dunia es krim sedang mengalami perubahan drastis. Para ilmuwan telah berhasil mengubah susu kuda menjadi yogurt dan es krim probiotik, melampaui norma-norma susu konvensional. Pendekatan inovatif ini bukan sekadar basa-basi; ini adalah upaya serius untuk menciptakan makanan beku yang lebih sehat dan lebih bergizi.
Ya, Anda tidak salah baca – susu kuda kini hadir dalam mangkuk es krim kita, dan ini bukan sekadar hal baru. Para ilmuwan dari Universitas Teknologi Pomeranian Barat di Polandia tengah menciptakan jenis makanan penutup baru. Ini bukan sekadar makanan beku biasa; ini adalah pengubah permainan potensial dalam dunia makanan fungsional – produk yang menawarkan manfaat kesehatan di luar nutrisi dasar.
Susu kuda ternyata merupakan makanan super. Komposisinya sangat mirip dengan susu manusia, sehingga lebih mudah dicerna dan diserap tubuh kita. Kandungan lemaknya lebih rendah daripada susu sapi, tetapi kaya akan vitamin, mineral, dan senyawa bermanfaat yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesehatan usus kita. Profil unik ini menjadikan susu kuda sebagai kandidat yang menarik untuk menciptakan makanan yang tidak hanya terasa lezat, tetapi juga bermanfaat bagi tubuh kita.
Para peneliti tidak hanya berhenti pada pembuatan es krim biasa. Mereka melangkah lebih jauh dengan menciptakan es krim yogurt dan apa yang dikenal sebagai es krim sinbiotik. Es krim yoghurtseperti yang mungkin Anda duga, mengandung bakteri baik yang ditemukan dalam yogurt. Es krim sinbiotik meningkatkannya dengan menggabungkan bakteri baik ini (probiotik) dengan serat khusus yang memberi mereka nutrisi (prebiotik). Dalam hal ini, para ilmuwan menggunakan inulin, sejenis serat yang ditemukan pada tanaman seperti akar chicory, sebagai prebiotik pilihan mereka.
Namun, mengapa harus repot-repot? Nah, dalam dunia makanan fungsional, probiotik adalah bintangnya. Bakteri bermanfaat ini dapat membantu meningkatkan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan bahkan memengaruhi suasana hati kita. Namun, memasukkan cukup banyak bakteri baik ini ke dalam makanan kita bisa jadi sulit. Di sinilah es krim berperan. Dengan menggunakan makanan yang sudah disukai orang sebagai wadah bagi bahan-bahan yang meningkatkan kesehatan ini, para ilmuwan dapat menciptakan situasi yang menguntungkan: makanan yang memuaskan selera dan kebutuhan tubuh kita.
Tim tersebut menciptakan empat jenis es krim susu kuda betina: es krim yogurt tanpa inulin, es krim yogurt dengan inulin, dan dua es krim sinbiotik dengan berbagai jenis probiotik dan inulin. Mereka kemudian menguji campuran beku ini untuk melihat bagaimana campuran tersebut memenuhi syarat dari segi nutrisi, tekstur, rasa, dan yang terpenting, apakah bakteri baik dapat bertahan hidup dalam proses pembekuan.


Hasilnya menjanjikan. Es krim tersebut tidak hanya mempertahankan keseimbangan protein, lemak, dan padatan total yang baik, tetapi juga mendapat nilai tinggi dalam evaluasi sensorik. Dengan kata lain, rasanya enak! Teksturnya digambarkan lembut dan halus, dengan rasa yang menyenangkan dan ringan yang disukai para penguji.
Namun, kemenangan sesungguhnya terjadi pada jumlah bakteri. Dalam sampel yang mengandung inulin, jumlah bakteri bermanfaat tetap di atas 7 log CFU/g, yang dalam bahasa ilmuwan berarti “banyak sekali bakteri baik.” Hal ini penting karena agar probiotik efektif, bakteri tersebut harus masuk ke dalam usus kita dalam keadaan hidup dan dalam jumlah yang cukup. Fakta bahwa bakteri ini bertahan dalam proses pembekuan dan tetap hidup dalam es krim merupakan pencapaian yang signifikan.
Yang paling menarik dari penelitian ini adalah potensinya untuk memperkenalkan susu kuda betina kepada khalayak yang lebih luas. Di banyak negara Barat, ide minum susu kuda mungkin tampak tidak biasa. Namun, dengan mengubahnya menjadi bentuk yang dikenal dan disukai – es krim – para ilmuwan ini telah menciptakan jembatan antara produk susu tradisional dan alternatif baru yang berpotensi lebih menyehatkan.
Tentu saja, ini tidak berarti kita akan melihat es krim susu kuda di setiap lemari es toko kelontong besok. Masih ada tantangan yang harus diatasi, termasuk meningkatkan produksi dan memastikan pasokan susu kuda yang konsisten. Namun, penelitian ini membuka kemungkinan baru di dunia makanan fungsional dan alternatif susu.
Di saat banyak orang mencari makanan yang lebih dari sekadar mengenyangkan, es krim susu kuda bisa jadi sedang melesat menuju titik manis – suguhan yang memuaskan keinginan sekaligus memberikan manfaat kesehatan. Ini adalah pengingat bahwa inovasi dalam ilmu pangan dapat datang dari tempat yang tak terduga, dan terkadang, jalan menuju nutrisi yang lebih baik mungkin membawa kita dari kandang ke toko es krim.
Ringkasan Makalah
Metodologi
Para peneliti menciptakan empat jenis es krim susu kuda: es krim yoghurt, es krim yoghurt dengan inulin, dan dua es krim sinbiotik dengan berbagai jenis probiotik dan inulin. Mereka mempasteurisasi susu kuda, memfermentasi sebagian dengan kultur bakteri yang berbeda, lalu mencampurnya dengan susu kuda segar, krim, gula, dan dalam beberapa kasus, inulin. Campuran tersebut dibekukan dalam mesin pembuat es krim. Tim kemudian melakukan berbagai pengujian pada es krim, termasuk analisis kimia, analisis tekstur, pengukuran warna, evaluasi sensorik, dan penentuan jumlah bakteri.
Hasil
Semua varian es krim memiliki kandungan protein, lemak, dan padatan total yang serupa. Es krim yogurt tanpa inulin memiliki tingkat keasaman tertinggi. Semua sampel memiliki overrun (jumlah udara yang dimasukkan) dan tingkat leleh yang serupa. Es krim sinbiotik bertekstur lebih keras daripada es krim yogurt. Semua varietas mendapat skor baik dalam evaluasi sensoris. Yang terpenting, es krim dengan inulin mempertahankan jumlah bakteri menguntungkan yang lebih tinggi (di atas 7 log CFU/g) dibandingkan dengan sampel tanpa inulin (di atas 6 log CFU/g).
Keterbatasan
Penelitian ini dilakukan dalam skala laboratorium, sehingga hasilnya mungkin berbeda dalam produksi skala besar. Para peneliti tidak menyelidiki masa simpan es krim atau bagaimana jumlah bakteri dapat berubah seiring waktu. Penelitian ini juga tidak membandingkan es krim ini dengan es krim susu sapi konvensional atau menilai potensi manfaat kesehatannya pada subjek manusia.
Diskusi dan Kesimpulan
Studi ini menunjukkan bahwa susu kuda dapat berhasil digunakan untuk memproduksi yogurt dan es krim sinbiotik. Penambahan inulin meningkatkan kelangsungan hidup bakteri baik dalam es krim. Produk-produk ini dapat berfungsi sebagai pembawa probiotik yang efektif, yang berpotensi menawarkan manfaat kesehatan di luar es krim tradisional. Penelitian ini membuka kemungkinan baru untuk menggunakan susu kuda dalam makanan fungsional dan dapat membantu memperkenalkan sumber susu alternatif ini kepada khalayak yang lebih luas.
Pendanaan dan Pengungkapan
Para penulis tidak menerima pendanaan khusus untuk karya ini dan menyatakan tidak ada benturan kepentingan.