NEW YORK — Si pemberi sinyal emas telah berbicara — “America's Got Talent” telah dinobatkan sebagai acara TV realitas terfavorit di Amerika, menurut sebuah survei baru. Jajak pendapat terbaru yang melibatkan 2.000 penggemar TV realitas AS mengungkapkan bahwa orang Amerika bukan sekadar penonton biasa, tetapi penggemar berat, dengan rata-rata orang menonton TV realitas selama 10 jam setiap minggu.
Survei yang dilakukan oleh Talker Research atas nama JaM Cellars, produsen anggur Butter, memberikan gambaran menarik tentang kebiasaan menonton orang Amerika dari empat generasi. Hasilnya menggambarkan sebuah negara tempat acara TV realitas telah menjadi ritual harian bagi banyak orang, dengan 31% responden mengaku menontonnya setiap hari.
Bakat Mendapat Tempat Teratas
“America's Got Talent” menduduki posisi teratas sebagai acara realitas favorit nasional, dengan 42% pemirsa menempatkannya sebagai program pilihan mereka. Di posisi berikutnya adalah “American Idol” dengan 33%, diikuti oleh “Family Feud” (31%), “Catfish” (29%), dan serial “90-Day Fiancé” yang melengkapi lima besar.
Sementara beberapa acara menarik bagi semua kelompok umur, acara lainnya telah menemukan tempatnya di antara generasi tertentu. Penonton Gen Z khususnya tertarik pada acara seperti “Impractical Jokers” (32%), “60 Days In” (31%), dan “1,000 lb Sisters” (30%). Anehnya, generasi baby boomer menunjukkan sedikit keunggulan dibanding penonton yang lebih muda dalam hal acara realitas romantis, dengan 20% menonton “The Bachelor” dan 21% menonton “The Bachelorette.”
Fenomena Menonton Secara Berlebihan
Survei tersebut mengungkap bahwa 64% responden lebih suka menonton seluruh musim secara maraton daripada menunggu episode mingguan. Tren ini tercermin dalam kebiasaan menonton, dengan 59% memilih untuk menonton konten secara streaming daripada menonton langsung di TV kabel.
“Tampaknya pengalaman menonton TV realitas favorit di Amerika adalah menonton 'America's Got Talent', mengajak para gadis untuk menonton bersama, menuangkan anggur, dan menonton satu musim (atau dua musim) secara maraton. Saya pikir temuan ini menunjukkan bahwa genre acara ini telah menjadi fenomena budaya dan sosial yang kita nikmati bersama—dan menjadikannya acara khusus setiap hari dengan makanan dan segelas anggur,” kata Michele Truchard, salah satu pendiri JaM Cellars, dalam sebuah pernyataan.
Anggur dan Acara TV Realita: Pasangan Sempurna
Survei yang melibatkan warga Amerika berusia 21 tahun ke atas itu menemukan bahwa 52% pemirsa cenderung menyesap segelas anggur sambil menonton acara realitas favorit mereka. Varietas anggur merah muncul sebagai pilihan utama di berbagai genre TV realitas, dengan 45% pemirsa memadukannya dengan acara bergaya dokumenter seperti “Big Brother” atau “The Kardashians.”
“Sangat menarik melihat berbagai penonton acara TV realitas memilih anggur favorit mereka untuk ditonton. Setiap acara memiliki kepribadian, suasana hati, dan acaranya sendiri, dan anggur memiliki keserbagunaan yang sama. Benar-benar ada momen 'me-time' acara TV realitas untuk semua orang—entah itu segelas Chardonnay dengan acara realitas favorit America's Got Talent, Sauv Blanc dengan Amazing Race, atau mungkin menyesap Pinot Noir dengan The Kardashians. Apa pun yang menjadi favorit Anda, ada sesuatu untuk semua orang,” imbuh Truchard.
Aspek Sosial dari Acara TV Realitas
Bagi banyak orang, acara TV realitas merupakan pengalaman sosial. Survei menemukan bahwa 59% responden perempuan cenderung memasukkan acara TV realitas dalam acara “malam khusus perempuan”. Selain itu, 39% pemirsa mengadakan pesta nonton, lengkap dengan makanan ringan dan minuman. Makanan pokok pesta nonton yang paling populer meliputi soda (67%), keripik dan saus (64%), makanan ringan (53%), dan anggur (48%).
Karena acara TV realitas terus mendominasi hiburan Amerika, jelas bahwa acara-acara ini menawarkan lebih dari sekadar pengalaman menonton pasif. Acara-acara ini telah menjadi batu ujian budaya, yang menyatukan orang-orang dan memberikan pengalaman bersama yang bergema lintas generasi. Baik itu sensasi menemukan bakat baru, drama hubungan interpersonal, atau sekadar kegembiraan melarikan diri ke realitas orang lain, hubungan cinta Amerika dengan acara TV realitas tidak menunjukkan tanda-tanda akan memudar.
Metodologi survei:
Talker Research mensurvei 2.000 penggemar acara TV realitas, berusia 21+ yang dibagi rata berdasarkan generasi (500 Gen Z, 500 milenial, 500 Gen X, dan 500 baby boomer); survei ini ditugaskan oleh JaM Cellars dan dikelola serta dilakukan secara daring oleh Talker Research antara 23 Juli dan 30 Juli 2024.