SEOUL, Korea Selatan — Bahkan jika Anda berhenti merokok, perokok masih menghadapi jalan yang sangat panjang untuk kembali ke kesehatan yang sempurna. Penelitian baru mengungkap waktu yang mengejutkan untuk memulihkan kesehatan jantung setelah berhenti merokok.
Perokok yang berharap untuk membalikkan kerusakan akibat merokok selama bertahun-tahun mungkin membutuhkan lebih banyak kesabaran daripada yang mereka sadari. Studi inovatif terhadap lebih dari 5,3 juta orang di Korea Selatan telah mengungkap wawasan penting tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan jantung untuk benar-benar pulih setelah seseorang berhenti merokok.
Penelitian yang dipublikasikan di Jaringan JAMA Terbukamenyampaikan pesan yang jelas: tidak semua riwayat merokok diciptakan sama. Bergantung pada seberapa banyak Anda merokok, proses pemulihan kardiovaskular Anda bisa memakan waktu mulai dari beberapa tahun hingga lebih dari dua dekade.
Bayangkan riwayat merokok Anda sebagai beban yang ditanggung jantung Anda. Studi ini menemukan titik kritis: delapan “bungkus per tahun” merokok. Satu paket-tahun dihitung dengan mengalikan jumlah bungkus yang dihisap per hari dengan jumlah tahun Anda merokok. Jadi, merokok satu bungkus sehari selama delapan tahun, atau dua bungkus sehari selama empat tahun, akan menempatkan Anda pada ambang batas ini.
Bagi perokok ringan yang berhenti sebelum mencapai delapan paket-tahun, ada kabar baik. Risiko kardiovaskular mereka turun dengan relatif cepat, dan hampir sama dengan seseorang yang tidak pernah merokok lima sampai 10 tahun berhenti.
Namun, bagi perokok berat yang sudah merokok lebih dari delapan bungkus per tahun, pemulihannya jauh lebih lambat. Orang-orang ini membutuhkan sekitar 25 tahun setelah berhenti sebelum risiko penyakit jantungnya setara dengan risiko penyakit jantung bagi mereka yang tidak pernah merokok.
Penelitian tersebut bukanlah eksperimen kecil melainkan analisis komprehensif terhadap catatan kesehatan dari 5.391.231 orang di Korea Selatan. Pesertanya sebagian besar adalah laki-laki, dengan usia rata-rata 45,8 tahun. Sekitar 15,8% adalah perokok aktif, 1,9% adalah mantan perokok, dan 82,2% tidak pernah merokok.
Para peneliti memantau orang-orang ini rata-rata selama 4,2 tahun, memantau perkembangan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, dan gagal jantung. Mereka dengan cermat mencatat riwayat merokok setiap peserta, tidak hanya melacak status mereka saat ini tetapi juga jumlah rokok yang dihisap dan kapan mereka berhenti.
Temuan ini menggarisbawahi dampak buruk merokok. Bagi mereka yang terus merokok, risiko penyakit kardiovaskular meningkat secara linear setiap tahunnya. Perokok dengan berat badan 30 bungkus per tahun memiliki risiko dua kali lipat terkena masalah jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok.
Mengapa Ini Penting
Penelitian ini menantang anggapan sederhana bahwa berhenti merokok akan menghilangkan semua risiko kesehatan dengan segera. Hal ini memberikan pemahaman yang berbeda tentang bagaimana kerusakan akibat merokok terakumulasi dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan.
Bagi mereka yang merupakan perokok berat, pesan yang ingin disampaikan jelas: berhenti merokok adalah hal yang penting, namun hal ini bukanlah solusi instan. Pemantauan medis yang berkelanjutan dan pilihan gaya hidup sehat jantung tetap penting, bahkan bertahun-tahun setelah Anda berhenti merokok.
Mungkin pesan paling kuat dari penelitian ini adalah pencegahan. Para peneliti menekankan bahwa pendekatan terbaik adalah dengan tidak pernah mulai merokok. Bagi mereka yang sudah memulainya, berhenti merokok sedini mungkin—idealnya sebelum mengumpulkan delapan bungkus per tahun—menawarkan manfaat kesehatan yang paling signifikan.
Ringkasan Makalah
Metodologi
Penelitian ini menggunakan data dari Layanan Asuransi Kesehatan Nasional Korea, sebuah database komprehensif yang mencakup hampir seluruh populasi. Peserta menjalani pemeriksaan kesehatan rutin di mana mereka melaporkan sendiri kebiasaan merokok mereka. Para peneliti mengkategorikan peserta sebagai perokok aktif, mantan perokok, atau tidak pernah merokok, dan memantau kesehatan kardiovaskular mereka dari waktu ke waktu.
Hasil Utama
Temuan utama menunjukkan hubungan dosis-respons yang jelas antara merokok dan risiko penyakit jantung. Perokok ringan (kurang dari 8 bungkus per tahun) mengalami penurunan risiko kardiovaskular dengan cepat setelah berhenti. Perokok berat (8 bungkus atau lebih per tahun) memerlukan waktu hingga 25 tahun untuk mencapai tingkat risiko yang sama dengan mereka yang tidak pernah merokok.
Keterbatasan Studi
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Itu bersifat observasional, artinya peneliti tidak dapat membuktikan sebab akibat langsung. Penelitian ini juga dilakukan hanya di Korea Selatan, dan sebagian besar melibatkan peserta laki-laki, sehingga mungkin membatasi kemampuan generalisasinya pada populasi lain.
Diskusi & Kesimpulan
Studi ini memberikan wawasan penting mengenai dampak jangka panjang merokok terhadap kardiovaskular. Hal ini menekankan pentingnya berhenti merokok sejak dini dan menantang alat penilaian risiko yang ada yang sering kali terlalu menyederhanakan risiko penyakit jantung bagi mantan perokok.
Pendanaan & Pengungkapan
Penelitian ini didukung oleh National Research Foundation of Korea. Penyandang dana tidak mempunyai peran dalam desain penelitian, pengumpulan data, atau kesimpulan. Beberapa peneliti melaporkan hubungan konsultasi dengan perusahaan farmasi, namun hal ini tidak terkait dengan penelitian khusus ini.