Ringkasan Makalah
Metodologi
Para peneliti melakukan dua eksperimen berbeda untuk menguji seberapa baik orang memperkirakan gerakan pergelangan tangan mereka. Pada percobaan pertama, mereka melibatkan 59 peserta yang sebagian besar tidak kidal dan berusia sekitar 21 tahun. Para peserta ini duduk di meja dengan tangan diletakkan pada posisi tertentu. Mereka pertama-tama menonton video pendek yang menunjukkan gerakan pergelangan tangan yang berbeda-beda, lalu menebak seberapa jauh mereka bisa menggerakkan pergelangan tangan mereka ke empat arah: atas, bawah, dan samping ke samping. Setelah menebak-nebak, mereka melakukan gerakan sebenarnya sehingga peneliti dapat mengukur rentang gerak sebenarnya. Proses ini diulangi untuk tangan kanan dan kiri.
Untuk percobaan kedua, 25 peserta berbeda meletakkan tangannya pada alat ukur khusus. Mereka harus membayangkan dan menunjuk ke mana mereka pikir akan mencapai jari mereka ketika menggerakkan pergelangan tangan mereka dari sisi ke sisi. Seperti percobaan pertama, mereka kemudian melakukan gerakan sebenarnya untuk membandingkan perkiraan mereka dengan kenyataan.
Hasil Utama
Studi tersebut mengungkapkan bahwa kebanyakan orang meremehkan seberapa jauh mereka bisa menggerakkan pergelangan tangan mereka ke segala arah. Satu-satunya gerakan yang tidak selalu mereka remehkan adalah menggerakkan pergelangan tangan ke dalam (disebut adduksi). Peserta kurang akurat dalam menebak gerakan dengan tangan nondominan yang biasanya tangan kiri. Mereka paling kesulitan memperkirakan gerakan naik dan turun (fleksi dan ekstensi). Para peneliti juga memperhatikan pola yang menarik: semakin besar kemungkinan rentang pergerakan, semakin banyak orang yang cenderung meremehkannya.
Keterbatasan Studi
Tidak semua orang menunjukkan pola yang sama – meskipun kebanyakan orang meremehkan rentang pergerakan mereka, ada pula yang justru melebih-lebihkannya. Penelitian tersebut hanya mengamati pergerakan pergelangan tangan, bukan sendi lain di tubuh. Sebagian besar peserta adalah orang dewasa muda berusia sekitar 21 tahun, sehingga hasil ini mungkin tidak berlaku untuk kelompok usia lainnya. Para peneliti tidak menyelidiki bagaimana faktor-faktor seperti olahraga, jenis pekerjaan, atau aktivitas rutin dapat memengaruhi perkiraan orang. Selain itu, mereka hanya menguji gerakan sederhana, bukan gerakan rumit yang melibatkan banyak sendi.
Diskusi & Kesimpulan
Penelitian menunjukkan bahwa otak kita secara alami meremehkan seberapa jauh kita dapat menggerakkan pergelangan tangan kita. Menariknya, hal ini sebenarnya bisa membantu – lebih aman untuk meremehkan daripada melebih-lebihkan dan berisiko cedera. Para peneliti berpendapat hal ini terjadi karena gerakan tidak selalu tepat akibat faktor seperti kelelahan atau stres. Menjadi lebih berhati-hati dengan perkiraan pergerakan dapat membantu mencegah ketegangan dan cedera. Studi ini juga menemukan bahwa orang lebih baik dalam memperkirakan gerakan dengan tangan dominan mereka, mungkin karena mereka lebih sering menggunakannya untuk tugas sehari-hari.
Pendanaan & Pengungkapan
Studi ini menerima dana dari dua sumber utama: Université catholique de Louvain (sebuah universitas di Belgia) dan Bial Foundation melalui hibah nomor 260/22. Peneliti menyatakan tidak memiliki konflik kepentingan, artinya kepentingan pribadi atau finansial tidak mempengaruhi penelitian. Para pemberi dana tidak memiliki peran apa pun dalam bagaimana penelitian ini dirancang, dilaksanakan, atau dilaporkan. Untuk menjaga transparansi, para peneliti menyediakan data penelitian dan kode komputer mereka untuk ditinjau oleh ilmuwan lain di osf.io/gzrj7.