

Kopi dan teh dengan biji kopi dan daun teh di lantai kayu. (© yaisirichai – stock.adobe.com)
KOTA DANAU GARAM — Bagi jutaan orang Amerika, seteguk kopi pertama adalah ritual pagi yang sakral. Kini, para ilmuwan telah menemukan bahwa kebiasaan sehari-hari ini mungkin memberikan manfaat lebih dari sekadar meningkatkan kafein – tetapi juga dapat membantu melindungi terhadap salah satu kanker paling umum di dunia.
Sebuah studi internasional, diterbitkan di KANKERtelah menemukan bahwa minum lebih dari empat cangkir kopi setiap hari dapat mengurangi risiko kanker kepala dan leher sebesar 17%. Penelitian tersebut, yang menganalisis data lebih dari 25.000 orang di 14 penelitian, memberikan bukti terkuat tentang potensi khasiat kopi dalam melawan kanker.
“Meskipun sudah ada penelitian sebelumnya mengenai konsumsi kopi dan teh dan penurunan risiko kanker, penelitian ini menyoroti beragam dampaknya terhadap berbagai sub-situs kanker kepala dan leher, termasuk pengamatan bahwa kopi tanpa kafein pun memiliki dampak positif,” kata senior. penulis Yuan-Chin Amy Lee, PhD, dari Huntsman Cancer Institute dan Fakultas Kedokteran Universitas Utah, dalam rilis media.


Temuan ini sangat penting mengingat kanker kepala dan leher – yang mencakup kanker mulut, tenggorokan, dan kotak suara – merupakan kanker ketujuh yang paling umum di seluruh dunia, yang menyerang sekitar 745.000 orang setiap tahunnya. Meskipun angka kasusnya menurun di negara-negara kaya, negara-negara berpendapatan rendah dan menengah mengalami peningkatan kasus yang meresahkan.
Penelitian mengungkapkan bahwa peminum kopi berat memiliki risiko 30% lebih rendah terkena kanker rongga mulut, dan 22% lebih rendah terkena kanker tenggorokan dibandingkan dengan bukan peminum kopi. Bahkan kopi tanpa kafein pun menunjukkan efek perlindungan, dengan jumlah konsumsi berapa pun dikaitkan dengan risiko 25% lebih rendah terkena kanker rongga mulut.
Peminum teh juga merasakan manfaatnya, dengan risiko 29% lebih rendah terkena kanker hipofaring (kanker tenggorokan bagian bawah). Namun, hubungan tersebut terbukti rumit – meskipun konsumsi teh dalam jumlah sedang (satu cangkir atau kurang setiap hari) mengurangi risiko kanker kepala dan leher secara keseluruhan sebesar 9%, minum lebih dari satu cangkir setiap hari dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kepala dan leher secara keseluruhan. risiko 38% lebih tinggi dari kanker laring.
Para peneliti berpendapat bahwa senyawa bermanfaat dalam kopi dan teh, seperti antioksidan dan polifenol, dapat membantu mencegah perkembangan kanker. Senyawa ini telah terbukti menghambat pertumbuhan sel kanker dan mengurangi peradangan dalam penelitian di laboratorium.
Ringkasan Makalah
Metodologi
Tim peneliti menggabungkan data dari 14 studi kasus kontrol yang dilakukan di Eropa dan Amerika Utara. Mereka membandingkan 9.548 orang dengan kanker kepala dan leher dengan 15.783 orang tanpa kanker, dan mencocokkan mereka berdasarkan faktor-faktor seperti usia dan jenis kelamin. Peserta memberikan informasi rinci tentang kebiasaan konsumsi kopi dan teh mereka, serta faktor gaya hidup lainnya seperti merokok, penggunaan alkohol, dan pola makan.
Hasil Utama
Efek perlindungan terkuat terlihat pada konsumsi kopi yang lebih tinggi (lebih dari 4 cangkir setiap hari) terhadap kanker mulut dan tenggorokan. Kopi berkafein dan tanpa kafein menunjukkan manfaat, menunjukkan bahwa senyawa selain kafein mungkin bertanggung jawab atas efek perlindungan tersebut. Teh menunjukkan hasil yang beragam, konsumsi dalam jumlah sedang tampaknya bersifat protektif, namun konsumsi dalam jumlah banyak berpotensi meningkatkan risiko jenis kanker tertentu.
Keterbatasan Studi
Karena peserta harus mengingat kembali konsumsi minuman mereka di masa lalu, mungkin terdapat bias memori. Penelitian ini juga tidak memperhitungkan perbedaan jenis teh (hijau vs hitam) atau metode persiapan kopi. Selain itu, sebagian besar peserta berasal dari Amerika Utara dan Eropa, sehingga temuan ini mungkin tidak berlaku di wilayah lain dengan pola konsumsi minuman berbeda.
Diskusi & Kesimpulan
Para peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi kopi dan teh dapat membantu melindungi terhadap kanker kepala dan leher, meskipun hubungannya rumit dan bervariasi berdasarkan jenis kanker. Temuan ini menunjukkan bahwa senyawa bermanfaat dalam minuman ini berpotensi dikembangkan menjadi strategi pencegahan kanker, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami mekanisme pasti yang terlibat.
Pendanaan & Pengungkapan
Penelitian ini didanai oleh berbagai organisasi termasuk National Cancer Institute, National Institute of Dental and Craniofacial Research, dan berbagai yayasan penelitian kanker di Eropa dan Amerika Utara. Para peneliti menyatakan tidak ada konflik kepentingan.