Anak-anak, terutama balita dan anak prasekolah, mempunyai kemampuan luar biasa untuk mengejutkan orang dewasa. Dan salah satu penemuan yang lebih mengkhawatirkan yang dapat dilakukan orang tua adalah anak mereka memasukkan benda kecil, seperti potongan Lego, ke dalam hidungnya.
Rumah Sakit Anak Queensland baru-baru ini melaporkan lebih dari 1.650 anak dengan benda asing di hidung mereka telah dibawa ke unit gawat darurat selama satu dekade terakhir. Lego, manik-manik, bola, baterai, kancing, dan krayon termasuk benda yang paling umum.
Menjelang musim Natal, kemungkinan besar benda-benda kecil ini akan lebih banyak dibawa ke rumah kita sebagai mainan, hadiah, atau barang baru.
Tapi kenapa anak-anak menempelkan benda seperti ini ke hidung mereka? Inilah bagaimana keingintahuan alami, pengembangan keterampilan motorik, dan pemahaman risiko yang terbatas dapat menjadi kombinasi yang berbahaya.
1. Anak-anak adalah makhluk yang penuh rasa ingin tahu
Balita pada dasarnya adalah makhluk yang penuh rasa ingin tahu. Selama masa balita dan prasekolah, anak mengeksplorasi lingkungannya dengan menggunakan indranya. Mereka menyentuh, merasakan, mencium, mendengarkan dan melihat segala sesuatu di sekitar mereka. Ini adalah bagian alami dari perkembangan mereka dan bagian besar dari cara mereka belajar tentang dunia.
Para peneliti menyebutnya “pembelajaran berbasis rasa ingin tahu”. Mereka mengatakan anak-anak lebih cenderung mengeksplorasi objek asing atau ketika mereka tidak sepenuhnya memahami cara kerjanya. Hal ini mungkin menjelaskan mengapa balita cenderung tertarik pada benda-benda baru atau asing di rumah.
Sayangnya, keingintahuan perkembangan yang sehat ini terkadang membuat mereka meletakkan benda-benda di tempat yang tidak semestinya, seperti hidung.
2. Anak-anak adalah peniru yang hebat
Anak kecil sering kali meniru apa yang mereka lihat. Penelitian yang mengamati kelompok anak-anak yang sama dari waktu ke waktu menegaskan bahwa peniruan memainkan peran penting dalam perkembangan anak. Ini mengaktifkan jalur saraf penting tertentu di otak. Meniru sangat penting ketika belajar menggunakan dan memahami bahasa dan ketika mempelajari keterampilan motorik seperti berjalan, bertepuk tangan, menangkap bola, melambai, dan menulis.
Sederhananya, ketika seorang anak meniru, hal itu memperkuat koneksi otak dan membantu mereka mempelajari keterampilan baru dengan lebih cepat. Secara anekdot, orang tua yang memiliki balita akan merasa senang melihat anak-anak mereka yang lebih kecil meniru ungkapan atau gerak tubuh kakaknya.
Memasukkan benda ke dalam hidung mereka juga demikian. Balita melihat anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa meletakkan benda-benda di dekat wajah mereka – ketika mereka membuang ingus, merias wajah, atau makan – dan memutuskan untuk mencobanya sendiri.
3. Anak belum memahami risiko
Balita mungkin penasaran. Namun mereka tidak memiliki kapasitas kognitif atau kemampuan berpikir untuk memahami konsekuensi meletakkan benda di hidung atau mulut. Ini bisa menjadi kombinasi yang berbahaya. Jadi, mengawasi balita Anda sangatlah penting.
Benda-benda kecil berwarna cerah, benda dengan tekstur menarik, atau benda yang menyerupai makanan sangat menggoda bagi si kecil.
Apa yang bisa saya lakukan?
Kadang-kadang, terlihat jelas ketika seorang anak memasukkan sesuatu ke dalam hidungnya, tetapi tidak selalu. Anak Anda mungkin mengalami nyeri atau gatal di sekitar hidung, keluar cairan atau pendarahan dari hidung, dan merasa kesal atau tidak nyaman.
Jika anak Anda kesulitan bernapas atau Anda mencurigai anak Anda memasukkan benda tajam atau baterai kancing, segera dapatkan bantuan medis. Baterai kancing dapat membakar dan merusak jaringan hanya dalam waktu 15 menit, yang dapat menyebabkan infeksi dan cedera.
Jika anak Anda memasukkan benda ke tempat yang tidak seharusnya:
- tetap tenang: anak Anda akan bereaksi terhadap emosi Anda, jadi cobalah untuk tetap tenang dan meyakinkan
- menilai situasinya: bisakah kamu melihat objeknya? Apakah anak Anda dalam kesusahan?
- dorong anak Anda untuk melakukannya meniup hidung mereka dengan lembut. Ini dapat membantu mengeluarkan benda tersebut
- bawa anak Anda keluar di bawah sinar matahari: paparan singkat selama satu atau dua menit mungkin memicu “bersin akibat sinar matahari”, yang dapat mengeluarkan benda tersebut. Namun hindari mengendus, karena dapat menyebabkan benda tersebut berpindah lebih jauh melalui saluran udara dan masuk ke paru-paru
- jangan pernah mencoba mengeluarkan benda itu sendiri menggunakan pinset, kapas atau alat lainnya. Hal ini dapat mendorong benda tersebut lebih jauh ke dalam hidung, sehingga menyebabkan lebih banyak kerusakan.
Jika cara-cara ini tidak berhasil mengeluarkan benda tersebut, anak Anda tidak merasa tertekan dan Anda tidak mencurigai adanya benda tajam atau baterai kancing, pergilah ke dokter umum. Mereka mungkin dapat melihat dan menghapus item tersebut.
Pencegahan lebih baik
Pencegahan kejadian tersebut dimulai dengan menjauhkan benda-benda kecil, berkilau, menggoda dari jangkauan anak-anak, dan mengajari mereka untuk tidak memasukkan benda ke dalam hidung atau mulut.
Pengawasan adalah kuncinya. Orang tua dan pengasuh juga bisa bersikap ketat tentang apa yang mereka bawa ke rumah. Jika ada barang alternatif, misalnya produk serupa yang tidak memerlukan baterai kancing, pertimbangkan untuk membelinya.
Rasa ingin tahu adalah ciri khas anak-anak dan merupakan kunci proses pembelajaran di tahun-tahun awal. Namun, rasa ingin tahu ini, ditambah dengan kemampuan terbatas untuk mengidentifikasi bahaya, bisa menjadi kombinasi yang berisiko. Dengan kesadaran akan bahaya, pengawasan, dan tindakan yang tepat ketika terjadi insiden, orang tua dapat menjaga keselamatan anak saat mereka menjelajahi dunia.